1.KAJIAN TEORI
Untuk mengaji
masalah ,peneliti perlu membahas teori- teori dan penelitian yang relevan
dengan variable-variabel yang diteliti,guna mendapatkan wawasan yang lebih luas
dan jelas tentang suatu variable. Dengan demikian penulis menemukan batasan
atau definisi yang jelas mengenai variable yang diteliti
Landasan teori penelitian karya ilmiah sering juga disebut
sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang
penting adalah tulisan berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori
diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian
dirumuskan pada pendapat baru. Penulis harus belajar dan melatih dirinya untuk
mengatasi masalah-masalah yang sulit, bagaimana mengekspresikan semua bahan
dari bermacam-macam sumber menjadi suatu karya tulis yang memiliki bobot
ilmiah.
Dengan menyadari hal ini, maka sepatutnya kita mempersiapkan
sedini mungkin untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi.
Membangun kesadaran lebih awal merupakan jalan menuju menuju cita-cita yang
diinginkan.
A. Landasan Teori
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan
seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis.
Jadi teori memuat:
- Konsep
- Definisi
- Proposisi
Secara umum fungsi dari teori adalah untuk:
1. Menjelaskan (explanation) ruang lingkup variable-variabel
yang akan diteliti.
2. Meramalkan (prediction), yaitu menyusun hipotesis dan
menyusun instrumen penelitian
3. Pengendalian (control), yaitu membahas hasil penelitian
dan memberikan saran.
Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang
ilmu-ilmu yang diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak
terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan. Akibatnya terjadilah
penyajian materi yang tidak proporsional, yaitu mengambil banyak teori walaupun
tidak mendasari bidang yang diteliti. Jadi seharusnya teori yang dikemukakan
harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteliti. Oleh karena itu seorang
peneliti harus membaca buku-buku dan penelitian-penelitian yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukannya. Sumber-sumber bacaan dapat berbentuk buku
teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah dan hasil penelitian. Membaca buku
adalah prinsip berfikir deduktif, sedangkan membaca hasil penelitian adalah
prinsip berpikir induktif. Sumber bacaan yang baik memenuhi tiga criteria,
yaitu relevansi, kelengkapan, kemutakhiran (kecuali penelitian histories).
Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan
penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang
ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut
sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuri karya orang lain tanpa
menyebut sumbernya. Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan
pencurian karya orang lain. Cara mengutip karya atau sumber tertulis itu
sebagai berikut.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
(a) Kutipan
langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris atau tidak lebih dari 40
kata ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit
oleh tanda petik dua (“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
Contoh:
Tolla (1996:89) menegaskan “Metode CBSA dalam pengajaran
bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA
dalam bidang studi yang lain.”
Cara yang lain adalah “Metode CBSA dalam pengajaran bahasa
berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam
bidang studi yang lain.” (Tolla, 1996:89).
(b) Kutipan
langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik
dalam paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan
ditutup dengan tanda petik dua (“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.
Contoh :
“Perihal perbedaan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus
diwarnai oleh aktivitas berbahasa secara dinamis dan kreatif. Keaktifan secara
intelektual tanpa disertai dengan keaktifan verbal tidak dapat dikatakan CBSA
dalam pengajaran bahasa karena hakikat bahasa adalah tuturan lisan yang
kemudian dikembangkan menjadi aturan lisan dan tulisan. Oleh karena itu, CBSA
dalam pengajaran bahasa harus dimuati dengan kreativitas berbahasa sehingga
nama yang poaling tepat adalah CBSA Komunikatif.”
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung
kepada gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendiri
mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain didalam tulisannya. Ada
penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang menyatakannya
dengan singkat. Kutipan tidak langsung tidak perlu disertai dengan halaman buku
sumber, cukup dengan mencantumkan nama penulis yang diikuti dengan tahun
terbitan buku sumber.
Contoh :
Tolla (1996) mengemukakan bahwa metode CBSA dalam pengajaran
perlu dibedakan dengan metode CBSA dalam
bidang studi yang lain kerena pengajaran bahasa mempunyai karakteristik khusus
yang berbeda dengan bidang studi yang lain.
Cara Lain :
Penerapan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus
dibedakan dengan penerapannya dalam budang studi yang lain dengan alasan bahwa
karakteristik pengajaran bahasa adalah
penggunaan bahasa secara dinamis dan kreatif (Tolla, 1996).
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah
dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah
dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah
yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.
Kerangka berfikir harus menjelaskan pertautan secara teoritis antar variable
yang akan diteliti. Jadi harus dijelaskan hubungan antara variable independent
dan variable dependen, dan jika ada kedudukan variable moderator dan intervening
dalam penelitian.
Kerangka berfikir perlu dikemukakan apabila dalam penelitian
tersebut berkenaan dua variable atau lebih.
Perlu dijelaskan bahwa tidak semua penelitian memiliki
kerangka pikir. Kerangka pikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis
penelitian kuantitatif. Untuk penelitian kualitatif kerangka berpikirnya
terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh
penulis. Sedangkan untuk penelitian tindakan kerangka berpikirnya terletak pada
refleksi, baik pada peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan kerangka
berpikir yang tajam yang dapat digunakan untuk menurunkan hipotesis.
Kerangka berfikir yang baik adalah:
1. Variabel-variabel yang diteliti harus jelas
2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus menjelaskan
hubungan/pertautan antar variable yang diteliti dan teori yang mendasari
3. Diskusi harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah
hubungan antar variable itu positif atau negative, berbentuk simetris, kausal,
atau interaktif (timbale balik)
4. Kerangka berfikir tersebut dinyatakan dalam diagram
(paradigma penelitian), sehingga mudah dipahami.
2.PENELITIAN YANG RELEVAN
Pendekatan penelitian berkaitan dengan tujuan utama
penelitian apakah peneliti bermaksud untuk menjelasan hasil pengukuran
suatu variabel apa adanya atau
membandingkan antara aspek yany diteliti ataupun menghubungkan antara variabel.
Ada dua pedekatan
penelitian yang populer yaitu pendekatan kuntitatif dan pendekatan
kualitatif.Krakteristik penelitian
kuantitatif dan kualitatif
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
1. I lmu-ilmu keras
2. Fokus” ringkas”
dan sempit
3. Reduksionistik
4. Objektif
5. Penalaran logis
dan dedukatif
6. Basis pengetahuan
: hubungan sebab akibat
7. Menguji teori
8. Kontrol dan
variabel
9. Instrumen
10. Elemen dasar dan
angka
11. Analisis
statistik dan angka
12. Generalisasi
1. Ilmu-ilmu lunak
2. Fokus kompleks
dan luas
3. Holistik atau
menyeluruh
4. Subjektif atau
perseptif emik
5. Penalaran :
dialiktik- induktif
6. Basis pengetahuan
: makna dan temuan
7. Mengembangkan /
membangun teori
8. Sumbangsih
tafiran
9. Komunikasi dan observasi
10. Elemen dasar analisis : kata kata
11. Interpretasi individual
12.Keunikan
Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif terbagi kedalam beberapa bentuk
penelitian:
1). Penelitian deskriptif
Dimaksudkan untuk
mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual
secara sistematis dan akurat.Ada beberapa ciri-ciri penelitian deskriftif:
a.
Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual,
b.
Dilakukan secara survei
c.
Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail
d.
Mengindentifikasi masalah –masalah untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan
praktik-praktik yang sedang
berlangsung.
e.Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelolah oleh kelompok orang
tertentu dalam
waktuyangbersamaan.
2).Penelitian perkembangan
Ddimaksudkan untuk meneliti perkembangan suatu subjek
menurut pola atau uturan berdasarkan fungsi waktu. Ada beberapa ciri –ciri
penelitian perkembangan:
a.Memperhatikan beberapa variabel perkebangan menurut priode waktu
tertentu
b. Objek studi sangat komplek dan teknik penarikan sampel relatif sulit
diterapkan.
c.Objek studi lintas sensasional,meliputi subjek yang banyak,tetapi
faktor-faktor
pertubuhan yang digaji relatif sedikit.
d. Studi perkembangan berupa
peramalan mengenai kecendrungan perubahan suatu
suatu subjek.
3).Penelitian Tindakan
Dimaksud untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
baru.Bersipat praktis, relevan dengan situasi.
4).Penelitian perbandingan kausal
Dimaksud penelitian ini adalah bertujauan meneliti sebab
akibat yang ada dan mencari kembali faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab
dari akibat itu.Bersifat ex post facto,yaitu data dikumpulkan setelah semua
peristiwa yang dipermasalahkan berlalu.
5). Penelitian korelasional
Bertujuan untuk
menentukan berapa besar variansi –variansi variabel pada suatu faktor berkaitan
dengan variasi –variasi faktor laiannya. Ciri-ciri dominan:
a. variabel yangditeliti relative rumit.
b.Mengukur variabel yang berhubungan secara serentak dalam situasi yang
realistik.
c. Koefisien korelasi yang ingin dicari
adalah fositif atau negatif
d. Suatu lebih variabel disebut variabel bebas
6) Penelitian eksperimental-semu
Dimaksudakan untuk
memperolehninformasih tertentu, berupa perkiraan bagi informasih yang dapat
diperoleh bagi eksperimen yang sebenarnya.
7). Penelitian Eksperimental
Dimaksudkan untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat.
B.Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif terbagi kedalam beberapa bentuk
penelitian:
1).Penelitian Fenomenologi
bersifat
induktf.Difokuskan pada pemahamantentang respon atas kehadiran atau keberadaan
manusia.Penelitian bertujuan menjelaskan pengalaman –pengalaman apa yang
dialami seseorang dalam kehidupan ini termasuk intreaksi dengan orang lain.
2).Penelitian teori grounded
penelitian ini
bertujuan untuk menentukan problem –
problem yang muncul .Prosespenelitian ini melibatkan formulasi,pengujian,dan
pengembangan ulang preposisi selama penyusuna teori.
3).Penelitian etnografi
Penelti secara aktual hidup dalam tatanan untuk mengumpulkan
data secara sistematis dan holistik.
4).Penelitian historis
Dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara
obyektif,sistematis dan akurat.
5).Penelitaian Kasus
Dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan dan posisi saat ini,serta intraksi sosial tertentu yang
bersifat apa adanya.
6).Inkuiri Filosofi
Melibatkan
intelektual untuk meperjelas makna,membuat nilai –nilai menjadi nyata,
mengidentifikasi etika dan studi tentang hakikat pengetahuan.
7).Teori Kritik sosial
Dimaksudkan untuk menemukan pemahaman mengenai cara
seseorang
3.TEKNIk
A. Teknik pengumpulan data
Penggunaan teknik pengumpulan data tertentu harus
disesuaikan dengan instrumen yang digunakan.Data yang terkumpul kemudian diskor
sesuai dengan kriteria penskorannya, kemudian disusun dalam tabel sehingga
mudah dicerfikasi untuk masing - masing
variabel.
Pengumpulan data merupakan suatu proseses memperoleh data
yang terkesan sederhana karena peneliti sudah mempunyai instrumen pengumpul
data , baik berupa koinsioner/angket,pedoman wawancara,,maupun pedoman
observasi. Banyak peneliti mempunyai alat pengumpulan data yang bagus, shih,
andal.
Agar pengumpulan data berlangsung secara teratur ,sistematis
dan sukses ,peneliti
Melakukan hal- hal
berikut:
1). Menyiapkan instrumen sacara lengkap
2).Menetapkan sumber
data yang diperlukan.
3).Menyiapkan pelaksanaan pengumpulan data
4) Melakukan pengumpulan data secara sistematis sesuai apa
yang telah direncanaka sebelumnya
Beberapa teknik
Pengumpulan data
1). Hubungan kerja lapangan
2).Obsevasi partisipasi
3). Wawancara dan kiatnya
4). Berpikir divergen dan acuan dalam wawanca
B.Teknik Analisis Data
Dalam
upaya memiliki teknik analisis data yang relevan, peneliti perlu
mempertimbangkan hal- hal berikut :
1). Teknik analisis yang paling sesuai digunakan untuk
membantu pemechan masalah panelitian?
2).Bagaimana dan
dengan standar apakah kesimpul peneliti akan ditarik
3).Data dan informasih apa saja yang diperlu dilaporkan.
Teknik dan prosedur analisis data yang digunakan harus
disesuaikan dengan tujuan penelitian,besarnya sampel,dan jenis data yang di
analisis
4.RUJUKAN
Semua
informasi yang dicacat memiliki sumber yang jelas ,bukan sekedar reka-reka subjeck
peneliti.Produksi refleksi peneliti pemula ,memang kerap kali menampakan nuansa
reka-reka.Disinilah esensi perlunya melakukan uji kesabihan dan keterandalan
.Dengan demikian ,kecukupan rujuan bermakna sebagai teknik yang mengharuskan
peneliti untuk bisa menghasilkan material data yang memmuat segala
informasihyang telah diperoleh di lapangan.
Rujukan merupakan daftar yang berisi :
1).Rujukan dari buku, contoh:
Strunk,W.,Jr dan White .E.B.1979.The Elements of Stle ( 3 rd
ed.). New york: Macmillan & Co.
2). Rujukandari buku yang berisikumpulan Atikel( Ada
editoriornya) contoh:
Letheridge, S.
Dan Cannon, CR.
(Eds.) 1980. Bilingual
Education:
Teaching
English as a second language. New York: Praeger.
3).Rujukan dari
artikel dalam buku Kumpulan Artikel ,contoh
Hartley,J.T., J.O.dan Wals, D.A.1980.”Contemporary Issues
and New Directions in Adult
Development of Learning and Memory”, dalam Poon, L.W.(Ed), Aging in the
1980s:
Psucological issues(hlm.
239-252). Washinton, D.C.:
American Psychlogical Association.
4). Rujukan dari artikel dalam jurnal contoh:
A. Hanafi. 1989.”Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan
Pengadapsian Inovasi ”. Forum
Penelitian,
1 (1):33-47
5).Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran :
M. Huda . 1991. 13
November. ”Menyiasiati Krisis Listrik Musim Kering”.Jawa Pos,hlm.6
6).Rujukan dari Koran Tanpa Pengarang contoh:
Jawa Post. 1955, 22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri.
Hlm. 3
7).Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga
Tersebut ,contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman
Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kubudayaan.
8).Rujukan Berupa Karya Terjemahan ,contoh:
Ary, D, Jacobs, .C., dan Razvieh, A .Tanpa tahun.Penggantar
Penelitian Pendidikan. Terjemahan
Oleh Arief
Fuchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional
9). Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Diseratasi ,contoh:
Pangaribuan , T.1
992. ”Perkembangan Kompetensi
Kewacanaan Pembelajaran Bahasa
Inggris di
LPTK ”. Disertasi tidak diterbitkan.Malang :Program Pascasarjana IKIP Malang.
10).Rujukan Berupa Makalah yang disajikan dalam Seminar,
Penataran, atau Lokarya , contoh:
Z. Karim. 1987.
”Tatakotta di Negara- negara Berkembang”. Makalah disajikan dalam
Seminar
Tatakota,
BPPEDA Jawa Timur, Surabaya,1-2
September.
11).Rujukan dar i Internet berupa Artikel dari Jurnal, contoh
Griffith, A. I. 1995.
Coordinating Family and School : Mothering for Schooling. Education
Policy
Analysis Archives, (Online), Vol 3, No. I,(http://olam,ed.asu.edu/epaa/.
Diakses 12
Pebruari
1997).
DOSEN
Prof. Dr. GUSRIL .M.Pd