BAHAN AJAR SENI BUDAYA
PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN SENI
1. Pengertian Kebudayaan dan Seni
1.1.
Pengertian Kebudayaan
SENI BUDAYA |
Telah
kita ketahui bersama bahwa kebudayaan selalu berubah-ubah. Perubahan tersebut
dapat disebabkan oleh pengaruh dari luar atau asing yang dapat menimbulkan
kebudayaan baru atau kelanjutan perkembangan masa lampau. Kebudayaan saat ini
merupakan kelanjutan dan perkembangan kebudayaan pada masa silam.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya
dalam pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan daya. Seluruh apa
yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam bentuk daya menghasilkan
kehidupan. Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak lagi
dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu
bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban. Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di
Malawi, Afrika.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
Menurut
Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem, pertama
sistem budaya yang lazim disebut adat-istiadat, kedua sistem
sosial di mana merupakan suatu
rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, sistem teknologi
sebagai modal peralatan manusia untuk
menyambung keterbatasan jasmaniahnya.
Berdasarkan konteks budaya, ragam kesenian terjadi
disebabkan adanya sejarah dari zaman
ke zaman. Jenis-jenis kesenian tertentu mempunyai kelompok pendukung yang memiliki fungsi berbeda. Adanya perubahan
fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil
seninya disebabkan oleh dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku dalam konteks kemasyarakatan. Koentjoroningrat mengatakan, Kebudayaan
Nasional Indonesia adalah hasil karya putera Indonesia dari suku bangsa manapun asalnya, yang penting khas dan
bermutu sehingga sebagian besar orang
Indonesia bisa mengidentifikasikan diri dan merasa bangga dengan karyanya. Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena ia bermodalkan berbagai kebudayaan, yang
berkembang menurut tuntutan sejarahnya
sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan daerah itu
memberikan jawaban terhadap masing-masing tantangan yang member bentuk
kesenian, yang merupakan bagian dari kebudayaan.
Apa-apa saja yang menggambarkan kebudayaan, misalnya ciri
khas :
a. Rumah adat daerah
yang berbeda satu dengan daerah lainnya, sebagai contoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan
joglo sedangkan rumah adat di Sumatera dan rumah adat Hooi berbentuk panggung.
b. Alat musik di setiap daerah pun berbeda dengan
alat musik di daerah lainnya. Jika dilihat dari perbedaan jenis bentuk serta
motif ragam hiasnya beberapa alat musik sudah dikenal di berbagai wilayah, pengetahuan
kita bertambah setelah mengetahui alat musik seperti Grantang, Tifa dan Sampe.
c. Seni tari,
seperti tari Saman dari Aceh dan tari Merak dari Jawa Barat.
d. Kriya ragam hias dengan
motif-motif tradisional, dan batik yang sangat beragam dari daerah tertentu, dibuat di atas media kain, dan kayu.
e. Properti
kesenian. Kesenian
Indonesia memiliki beragam-ragam bentuk selain seni musik, seni tari, seni teater, kesenian
wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian
yang kita miliki. Wayang golek adalah
salah satu bentuk seni pertunjukan teater
yang menggunakan media wayang, sedangkan
topeng adalah bentuk seni pertunjukan
tari yang menggunakan topeng untuk
pendukung.
f. Pakaian daerah. Setiap
propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
g. Benda seni. Karya seni yang
tidak dapat dihitung ragamnya, merupakan identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni atau souvenir yang terbuat
dari perak yang beasal dari Kota Gede
di Yogyakarta adalah salah satu karya seni bangsa yang menjadi ciri khas daerah Yogyakarta, karya seni
dapat menjadi sumber mata pencaharian dan objek
wisata.
Kesenian khas yang
mempunyai nilai-nilai filosofi misalnya kesenian Ondel-ondel dianggap
sebagai boneka raksasa mempunyai nilai filosofi sebagai pelindung yakni rombongan
tentara kerajaan Bantarangin (Ponorogo) yang akan melamar putri Kediri dapat diartikan Ponorogo menjadi
pahlawan dari serangan ancaman musuh, selain hal-hal tersebut, adat istiadat, agama,
mata pencaharian, system kekerabatan dan
sistem kemasyarakatan, makanan khas,
juga merupakan bagian dari kebudayaan.
h. Adat istiadat. Setiap suku
mempunyai adata istiadat masing-masing seperti suku Toraja memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara
pemakaman yang biasa disebut Rambu
Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat, khususnya oleh mereka yang
beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini.
Suku Dayak di Kalimantan mengenal
tradisi penandaan tubuh melalui
tindik di daun telinga. Tak sembarangan orang
bisa menindik diri hanya pemimpin
suku atau panglima perang yang mengenakan tindik di kuping, sedangkan kaum wanita Dayak menggunakan
anting-anting pemberat untuk memperbesar
daun telinga, menurut kepercayaan mereka, semakin besar pelebaran lubang daun telinga semakin cantik, dan
semakin tinggi status sosialnya di masyarakat.
1.2. Pengertian Seni
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua
orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan
kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata
"sani" yang artinya
"Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan
istilah "ART" (artivisial)
yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
Seni berasal dari kata seni (bahasa
Melayu) yang berarti halus, rumit dan kecil-kecil. Kesenian diartikan segala
sesuatu yang bernilai seni sehingga yang termasuk kesenian adalah berbagai
jenis benda atau hal yang bersifat seni. Kedalaman dan kompleksitas seni
menyebabkan para ahli membuat definisi seni untuk mempermudah pendekatan kita
dalam memahami dan menilai seni. Konsep yang muncul bervariasi sesuai dengan
latar belakang pemahaman, penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap
seni.
Konsep seni terus berkembang sejalan dengan
berkembangnya kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang dinamis. Beberapa
pendapat tentang pengertian seni:
a. Ensiklopedia indonesia
Seni adalah pencipiaan benda atau segala hal yang
karena keindahan bentuknya, orang senang melihat atau mendengar.
b. Ki Hadjar Dewantara
Seni merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang
timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa dan
perasaan manusia (penerima)
c. Achdiat Kartamihardja
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan
realita ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk
membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya.
d. Aristoteles
Seni adalah peniruan bentuk alam dengan
kreatifitas dan ide penggubahnya agar lebih indah.
e. Leo Tolstoy
Seni adalah suatu kegiatan manusia (penggubah)
yang secara sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu menyampaikan
perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain (penerima) sehingga
ikut merasakan perasaan-perasaan seperti yang ia (penggubah) alami.
f. Schopenhauer
Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan
bentuk-bentuk yang menyenangkan. Meskipun musik adalah seni yang paling
abstrak, tapi tiap orang menyukainya.
g. Thomas Munro
Seni adalah alat bantuan manusia (penggubah) untuk
menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek-efek
tersebut mencakup segala tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan,
imajinasi yang rasional amaupun emosional.
h. Akhdiat
K. Mihardja
Seni
adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani sipenerimanya.
i. Erich Kahler
Seni
adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu
dengan symbol atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang mencerminkan “dunia besar”.
1.3. Cabang-Cabang Seni
Kesenian meliputi
bermacam-macam cabang seni. Setiap cabang seni memiliki keunikan tersendiri.
Oleh karena itu, setiap karya seni diciptakan dengan memerlukan kemampuan,
keahlian kelebihan, dan keunikan tersendiri pada penciptaannya.
Berdasarkan realita yang
berkembang di masyarakat, seni digolongkan menjadi 5 cabang yang memiliki
kesatuan dan keterkaitan.
NO
|
Cabang Seni
|
Bentuk Media
|
Indera Penikmat
|
Matra
|
1
|
Rupa
|
Benda
|
Penglihatan, peraba
|
2 dimensi atau 3 dimensi
|
2
|
Sastra
|
Tulisan
|
Penglihatan
|
2 dimensi
|
3
|
Musik
|
Suara, benda, manusia, gerak proses
|
Pendengaran, pengelihatan
|
Waktu, 3 dimensi
|
4
|
Tari
|
Tubuh manusia, gerak, musik
|
Pengelihatan, pendengaran
|
Waktu, 3 dimensi
|
5
|
Teater
|
Manusia, benda/alam, akting, adegan, suara/musik
|
Pengelihatan, pendengaran
|
Waktu, 3 dimensi
|
1.4. Seni Sebagai Estetika
Estetika
berada di luar lingkup logika ataupun etika. Definisi menurut para hali sebagai
langkah pendekatan memahaminya antara lain sebagai berikut:
a. Al Ghazali
Keindahan suatu benda terletak pada perwujudan
dari kesempurnaan karakteristik benda itu dan ditambah dengan adanya jiwa atau
roh didalamnya.
b. Alexander Baumgarten
Keindahan itu dipandang sebagai kesatuan yang
merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan erat
atu dengan yang lain secara keseluruhan.
c. Herbert Read
Keindahan adalah suattu kesatuan hubunggan formal
dari pengalaman yang menimbulkan rasa senang.
d. Immanuel Kant
Keindahan ditinjau dari dua sisi,yaitu:
Objektif: Keindahan adalah keserasian suatu objek
terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh objek tersebut tidak ditinjau
dari segi fungsi.
Subjektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan
dengan logika dankonsep dan tanpa disangkut-pautkan dengan kegunaan praktis
dapat mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
e. Sulzer
Keindahan adalah sesuatu yang baik dan
dapat memupuk rasa moral.
f. Thomas Aguinas
Keindahan akan
terbentuk jika memenuhi tiga syarat, yaitu adanya:
- Integritas
(kesatuan) atau kesempurnaan
- Proporsi
yang tepat dan harmonis
- Klaritas
(kejelasan)
Penganut teori objektif menepatkan rasa estetika lebih utama sehingga
memiliki konsep, pola pikir, atau alasan logis mengapa sesuatu itu dikatakan
indah. Penganut teori subjektif meletakan keindahan secara pribadi dalam diri
si penikmat karya seni sehingga tidak dapat memberi alasan mengapa sesuatu itu
dikatakan indah.
Keindahan seni adalah keindahan ekspresi, kreasi seniman. Jadi,
pemandangan alam bukan keindahan seni.
1.5. Seni Sebagai
Kreatifitas
Manusia
memiliki kelebihan berupa akal, kalbu, emosi, nafsu, dan kemampuan membuat
sesuatu. Usaha menggunakan akal pikiran untuk membuat sesuatu (kreasi) yang
baru baik nyata atau abstrak disebut kreativitas. Proses kreasi seni mempunyai
ciri-ciri khusus antara lain seperti di bawah ini.
a. Unik
Unik artinya sesuatu yang lain daripada yang lain,
yang beluum pernah dibuat orang sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, dan
media. Alangkah baiknya jika karya senimu adalah hasil kreasimu sendiri, bukan
mencontoh dari yang sudah ada. Karya lain dapat digunakan sebagai pemicu
munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut menjadi sesuatu yang unik
ddan baru. Dengan demikian, kreativitasmu akan terasah.
b. Individual (pribadi)
Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman
pembuatannya, yang berbeda dengan seniman lain karena perbedaan pendangan,
penghayatan, pengalaman, dan teknik dalam membuat karya seni. Bandingkanlah
karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai sebagai pemicu gagasan seni
bisa jadi sama. Tapi karena pandangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik yang
berbeda, hasilnya tentu akan berbeda.
c. Ekspresif
Karya seni merupakan hasil curahan batin berupa
penjabaran dari ide, renungan, perasaan, atau pengalaman seniman. Seni yang
tanpa curahan batin seolah-olah kering dan tak dapat menyentuh perasaan yang
menikmatinya.
d. Universal
Karya seni dapat dinikmati oleh semua lapisan
masyarakat, bangsa, dan generasi karena adanya persamaan rasa estetika dan
artistik.
e. Survival (tahan lama)
Nilai seni dalam suatu karya seni dapat dinikmati
sepanjang masa karena nilai estetikanya bersifat konsisten. Contohnya, karya
seni peninggalan zaman kuno masih bisa nikmati sekarang.
1.6. Sifat Dasar Seni
Terdapat 5 ciri yang merupakan sifat dasar seni (The Liang
Gie, 1976) yang meliputi:
a. Sifat kreatif dari
seni. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru.
b. Sifat
individualitas dari seni. Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman merupakan karya yang berciri personal,
Subyektif dan individual.
c. Nilai ekspresi atau
perasaan. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria atau ukuran
perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan
estetisnya ke dalam karya seninya lalu penikmat seni (apresiator) menghayati, memahami dan mengapresiasi karya tersebut
dengan perasaannya.
d. Keabadian sebab seni dapat hidup
sepanjang masa. Konsep karya seni yang dihasilkan
oleh seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu.
e. Semesta atau universal
sebab seni berkembang di seluruh dunia dan di sepanjang waktu. Seni tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Sejak jaman pra sejarah hingga jaman modern ini orang terus membuat karya seni dengan
beragam fungsi dan wujudnya sesuai
dengan perkembangan masyarakatnya.
1.7. Struktur Seni
The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa dalam semua
jenis kesenian terdapat unsur-unsur yang
membangun karya seni sebagai berikut:
a. Struktur seni merupakan tata hubungan
sejumlah unsur-unsur seni yang membentuk suatu kesatuan karya seni yang utuh. Contoh
struktur seni dalam bidang seni rupa
adalah garis, warna, bentuk, bidang
dan tekstur. Bidang seni musik adalah irama dan melodi. Bidang seni tari adalah
wirama, wirasa dan wiraga. Bidang
seni teater adalah gerak, suara dan
lakon.
b. Tema merupakan
ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui
pemilihan subject matter (pokok soal) dan judul
karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan niat estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa: objek alam, alam kebendaan,
suasana atau peristiwa yang metafora
atau alegori. Namun tidak semua karya
memiliki tema melainkan kritik.
c. Medium adalah
sarana yang digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni melalui pemanfaatan material
atau bahan dan alat serta penguasaan teknik berkarya. Tampa medium tak ada karya seni.
d. Gaya atau style
dalam karya seni merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman dalam menyajikan karyanya. Menurut
Soedarso SP (1987), gaya adalah ciri bentuk
luar yang melekat pada wujud karya seni, sedangkan aliran berkaitan dengan isi karya seni yang merefleksikan pandangan atau prinsip si seniman
dalam menanggapai sesuatu.
1.8. Pengertian Nilai Seni
Menurut (Purwadarminto, 1976),
kata “nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk
mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang bermutu atau berguna dalam
kehidupan manusia. Dalam estetika, “nilai”
diartikan sebagai keberhargaan (worth)
dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat,“nilai” berarti suatu ide yang paling baik, yang
menjunjung tinggi dan menjadi pedoman manusia/masyarakat dalam bertingkah laku,
mengapresiasi cinta, keindahan,
keadilan, dan sebagainya Nilai seni
dipahami dalam pengertian kualitas
yang terdapat dalam karya seni, baik
kualitas yang bersifat kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya seni merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang dihayati
oleh seniman/seniwati dalam
lingkungan sosial budaya masyarakat
yang kemudian diekspresikan daam
wujud karya seni dan dikomunikasikan kepada penikmatnya (publik seni).
Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada
seni mencakup: 1) nilai keindahan, 2)
nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan.
Nilai
keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya
pengertian, yakni: a) keindahan dalam
arti luas (keindahan seni, keindahan alam,
keindahan moral dan keindahan
intelektual), b) keindahan dalam arti estetis murni, b) keindhaan dalam arti estetis
murni, c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan
dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan
penglihatan pada prinsipnya mengkaji
tentang hakikat keindahan dan kriteria keindahan
yang terdapat di alam, dalam karya
seni dan benda-benda lainnya.
Dalam kecenderungan
perkembangan seni dewasa ini, keindahan positif tidak lagi menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sebagai seniman
beranggapan lebih penting menggoncang publik dengan nilai
estetis legatif (ugliness) daripada menyenangkan
atau memuaskan mereka. Fenomena semacam ini akan kita jumpai pada karya-karya
seni primitir atau karya seni lainnya yang tidak mementingkan keidahan tampilan visual namun lebih mementingkan makna simboliknya.
“Ugliness” dalam karya seni termasuk nilai estetis yang negatif.
Jadi sesungguhnya dalam karya seni
terdapat nilai estetis yang positif
dan negatif.
1.9. Pengertian Ekspresi
Ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan
di dalam proses penciptaan karya seni, proses ekspresi bisa
diaktualisasikan melalui media. Media musik bunyi; media seni rupa adalah garis, bidang dan warna; media tari adalah
gerak, media teaer adalah gerak,
suara dan lakon.
1.10. Fungsi dan Tujuan Seni
Menurut antropologi, kesenian adalah salah satu unsur budaya manusia.
Kita dapat merasakan dalam pengalaman hidup sehari-hari, betapa kita sangat
membutuhkan sarana berekspresi dan menikmati keindahan dalam berbagai bentuk.
Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni dipilah menjadi
beberapa kelompok.
a. Fungsi Individual
Manusia
terdiri dari unsur fisik dan pisikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi.
Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni
secara fisik dan psikis/emosional.
1. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang
berhubungan dengan fisik. Seperti, busana, perabot, rumah, musik senam, dan
sebagainya.
2. Emosional
Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si
pembuat/penggubah, maupun konsumen penikmat. Contoh, lukisan, novel, musik,
tari, film, dan sebagainya.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan
orang banyak dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi
beberapa bidang:
1. Rekreasi/ hiburan
Seni dapat
dijadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu
dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik, tarian, film, dan
lawak.
2. Komunikasi
Seni dapat
digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan,
gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lagu balada, poster, drama
komedi, dan reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
-
Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap
lingkungan
-
Himbauan melaksanakan program pemerintah
-
Anjuran kesehatan/kesejahteraan
-
Ketidakadilan suatu kebijakan
3. Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana
penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau
dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak, dan foto. Seni sebagai media pendidikan
misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan
dikarenakan kesenian tersebut
mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. Pelajaran menggunakan bantuan karya seni. Contoh : gambar ilustrasi
buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter,
poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA.
4. Religi/ keagamaan
Karya seni dapat dijadikan
ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim/muslimah, artitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu
rohani. Seni yang digunakan untuk sebuah
upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran,
kematian, ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni gamelan
Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan
di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek,
Monggang, dan Ageng.
5.
Fungsi artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman
dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, misalnya terdapat
pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer, tidak bias dinikmati
pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para seniman dan komunitasnya.
6.
Fungsi guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan
kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi
disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan seniman harus mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan. Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dai gerabah dan
rotan.
7.
Fungsi seni untuk kesehatan (Terapi)
Pengobatan untuk
penderita gangguan physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi musik, jenis musik disesuaikan dengan latar belakang
kehidupan pasien. Terapi musik telah terbukti mampu digunakan untuk
menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu
kejadian, dan lain-lain. Menurut
Siegel (1999) menyatakan bahwa musik
klasik menghasilkan gelombang alfa
yang menenangkan yang dapat
merangsang sistem limbic jarikan neuron otak. Menurut Gregorian bahwa gamelan dapat
mempertajam pikiran.
1.11. Apresiasi Seni
Apresiasi adalah salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan dan
mengembangkan rasa ingin memiliki, mencintai, dan menghayati karya seni
dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Apresiasi merupakan suatu jalan untuk
memperoleh penghayatan estetis terhadap karya seni yang sesuai dengan
perkembangan jiwa siswa agar siswa memperoleh manfaat untuk kelangsungan hidup
dan perkembangannya, mengapresiasi karya seni dapat dilakukan dengan cara
mengoleksi hasil karya, mengadakan pergelaran, dan widyawisata.
Jadi Apresiasi
Seni adalah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati
karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu
menikmati dan memaknai karya tersebut dengan semestinya. S.E. Effendi mengungkapkan bahwa apresiasi
adalah mengenali karya sehingga menumbuhkan pengertian,
penghargaan, kepekaan untuk mencermati kelebihan dan kekurangan terhadap karya. Kegiatan apresiasi meliputi :
a.
Persepsi
Kegiatan mengenalkan pada anak didik akan
bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya,
mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan
dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b.
Pengetahuan
Pemberian pengetahuan sebagai dasar dalam
mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun
istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
c.
Pengertian
Membantu menerjemahkan
tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya
dalam merasakan musik.
d.
Analisis
Mendeskripsikan salah
satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e.
Penilaian
Melakukan penilaian
tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f.
Apresiasi
Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam
melakukan apresiasi yakni : 1). pendekatan
aplikatif, 2). pendekatan kesejarahan, 3). Pendekatan problematik. Pendekatan aplikatif, adalah pendekatan
dengan cara melakukan sendiri macam macam kegiatan seni. Pendekatan kesejarahan
adalah, dengan cara menganalisis dari sisi periodisasi dan asal usulnya. Sedangkan
pendekatan problematik, dengan cara memahami
permasalahan di dalam seni. Seorang
pengamat akan berbeda dengan pengamat
lainnya dalam menilai sebuah seni.
Hal ini didasarkan pada pengalaman estetik,
dan latar belakang pendidikan yang
berbeda. Bahasan kajian dalam mengapresiasi seni pada tingkatan awal dengan
pendekatan aplikatif adalah sebagai berikut:
Seni Musik Klasik
a. Ciri
khas musiknya
b. Bentuk
musik dari zamannya
c. Struktur
musiknya
d. Gaya
musiknya
Seni Musik Tradisi
a. Ciri-ciri
khas musiknya :
- Laras
- Pola
tabuhan
- Instrumen yang dimainkan
- Struktur
musiknya
- Gaya
musiknya
b. Fungsi
seni
c. Ekspresif
(nilai-nilai keindahan)
d. Makna
/ pesan yang terkandung
Seni Tari Kreatif
a. Mencermati
identifikasi gerak
b. Mencermati
keharmonisan gerak dan musik
c. Mencermati
kreativitas gerak
d.
Mencermati kemampuan wiraga / kelenturan
e. Mengidentifikasi
jenis tari berdasarkan garapan
f. Mengidentifikasi
tari berdasarkan orientasi
g. Mengidentifikasi
berdasarkan fungsinya
Seni Teater
a. Mengidentifikasi
perbedaan teater dan film
b. Mengidentifikasi
keberhasilan suatu pementasan
c. Mengidentifikasi
nada ucapan dan makna dalam dialog
d. Mengidentifikasi
plot lakon
Seni Rupa
a. Makna
b.
Gaya
c. Material
d. Elemen
e. Estetika
Tingkatan apresiasi seni dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
a.
Peminat seni adalah orang yang memiliki perhatian
terhadap seni.
b.
Penikmat seni adalah orang yang memiliki rasa suka
terhadap seni dikarenakan telah dapat menikmati.
c.
Pelaku seni adalah orang yang telah dapat melaksanakan
kegiatan seni.
d.
Pencipta seni adalah orang yang mampu menciptakan seni.
e.
Kritikus seni adalah orang yang telah memiliki
pengetahuan tentang seni atau berpengalaman dalam bidang seni.
Tujuan Apresiasi bagi siswa,
yaitu:
a.
Mencintai lingkungan budaya;
b.
Merangsang berkarya;
c.
Menghargai lingkungan; dan
d.
Menanamkan rasa cinta berbangsa dan bernegara.
E. Uji Kompetensi
A.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu.....
a. buddhayah b. buddhi
c. budi daya d. culture
e. budi dan akal
2. Manakah pernyataan yang benar?
a. Seni berbeda dengan
kebudayaan
b. Seni sebagian dari
kebudayaan
c. Seni adalah
kebudayaan
d. Seni adalah wujud
kebudayaan
e. Seni adalah hasil dari kebudayaan
3.Seni adalah penciptaan benda atau segala ha yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat atau mendengar. Definisi seni
menurut .....
a. Ensiklopedi
Indonesia
b. Ki Hajar Dewantoro
c. Achdiat
Kartamihardja
d. The Liang Gie
e. Leo Tolstoy
4. Salah satu sifat
dasar seni adalah ....
a. Indah b. Kreatif c.
Style
d. Makna e. estetika
5. Mengkaji keindahan
di dalam seni adalah seni dalam konteks .....
a. Klasifikasi seni b.
Karya seni
c. Nilai seni d.
Sifat seni
e. Dasar seni
6. Nilai estetis yang
negatif yang tidak mementingkan keindahan tampilan visual tetapi lebih mementingkan ....
a. Keindahan b.
Orisinalitas
c. Makna simbolik d.
Kreativitas
e. Klasifikasi
7. Medium pada seni rupa
a. Kayu, kain, batu,
kanvas, dan lain-lain
b. Bunyi
c. Gerak
d. Gerak dan vokal
e. Suara
8. Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada
seni mencakup, kecuali ...
a. nilai keindahan,
b. nilai pengetahuan
c. nilai kehidupan.
d. nilai kemunafikan
e. nilai sejarah
9. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal
dari kata Latin Colere, yaitu.....
a.
Mengelolah atau pekerjaan
b.
Pekerjaan atau mengelolah
c.
Pekerjaan dan mengelolah
d.
Mengolah dan mengerjakan
e. Mengelolah atau mengerjakan
10. Seni musik, seni
tari dan seni teater adalah bentuk seni yang diklasifikasikan sebagai seni.....
a. Seni pertunjukan
b. Bahasa seni c. Ragam
seni
d. Sifat seni e. Sastra
11. Kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Pernyataan tersebut menurut…..
a.
Edward B. Tylor
b. Ki Hajar Dewantoro
c. Achdiat Kartamihardja
d. The Liang Gie
e. Leo Tolstoy
12. Seni berasal dari kata
seni (bahasa Melayu) yang berarti…..
a. Pencipiaan
benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat
atau mendengar.
b. Halus, rumit dan kecil-kecil.
c. Jiwa Yang Luhur/
Ketulusan jiwa.
d. barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
e. Peniruan bentuk alam dengan kreatifitas dan ide penggubahnya agar lebih indah.
13. Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indra…..
a. Pengelihatan
b. Pendengaran dan pengelihatan
c. Pendengaran
d. Pengelihatan dan pendengaran
e. Pengelihatan dan peraba
14. Bentuk media karya
seni sastra adalah…..
a. Benda b.
Tulisan
c. Suara d.
Gerak
e. Akting
15. Keindahan adalah
suatu kesatuan hubunggan formal dari pengalaman yang menimbulkan rasa senang.
Pernyataan tersebut adalah Definisi estetika menurut....
a. Al
Ghazali
b. Alexander Baumgarten
c. Herbert Read
d. Immanuel Kant
e. Sulzer
16.
Menurut Alexander Baumgarten estetika
adalah.....
a. Keindahan suatu benda terletak pada
perwujudan dari kesempurnaan karakteristik benda itu dan ditambah dengan adanya
jiwa atau roh didalamnya.
b. Keindahan itu
dipandang sebagai kesatuan yang merupakan susunan yang teratur dari
bagian-bagian yang mempunyai hubungan erat atu dengan yang lain secara keseluruhan.
c. Keindahan adalah
suattu kesatuan hubunggan formal dari pengalaman yang menimbulkan rasa senang.
d. Keindahan adalah sesuatu yang baik dan dapat
memupuk rasa moral.
e. Keindahan adalah keserasian suatu objek
terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh
objek tersebut tidak ditinjau dari segi fungsi.
17. Seni bersifat keabadian artinya.....
a. Seni merupakan suatu rangkaian
kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru.
b. Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman merupakan karya yang berciri personal, Subyektif dan individual.
c. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria atau ukuran perasaan estetis
d. Sebab seni dapat hidup sepanjang
masa. Karya seni yang dihasilkan oleh
seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu.
e. Sebab seni berkembang di seluruh
dunia dan di sepanjang waktu. Seni tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan masyarakat. Sejak jaman
18. Unik artinya…..
a. Nilai seni dalam suatu karya seni dapat dinikmati
sepanjang masa karena nilai estetikanya bersifat konsisten.
b. Karya seni dapat dinikmati oleh semua lapisan
masyarakat, bangsa, dan generasi karena adanya persamaan rasa estetika dan
artistik.
c. Sesuatu yang lain daripada
yang lain, yang beluum pernah dibuat orang sebelumnya, baik dalam hal
ide, teknik, dan media.
d. Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman
pembuatannya, yang berbeda dengan seniman lain karena perbedaan pendangan,
penghayatan, pengalaman, dan teknik dalam membuat karya seni.
e. Karya seni merupakan hasil curahan batin berupa
penjabaran dari ide, renungan, perasaan, atau pengalaman seniman.
19. The Liang Gie
(1976) menjelaskan bahwa dalam semua jenis kesenian terdapat unsur-unsur yang membangun karya seni sebagai beriku, kecuali…..
a. Struktur seni
b.Tema
c. Medium
d. Makna
e. Gaya
atau style
20. Struktur seni dalam bidang seni rupa adalah…..
a. Garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur.
b. Irama dan melodi
c. wirama, wirasa dan wiraga
d. Gerak, suara dan lakon
e.
Sayir, penghayatan dan ucapan
21. Tema adalah…..
a. Merupakan tata hubungan sejumlah
unsur-unsur seni yang membentuk suatu kesatuan karya seni yang utuh.
b. Sarana yang
digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni
melalui pemanfaatan material atau bahan dan alat serta penguasaan teknik berkarya.
c. Merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya
seni.
d. Karya seni
merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman dalam menyajikan karyanya.
e. Ciri bentuk luar yang melekat pada wujud karya seni.
22. Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup....
a. Nilai keindahan, nilai pengetahuan dan nilai kehidupan.
b. Nilai keindahan, nilai pengetahuan dan nilai
pemanfaatan.
c. Nilai keindahan, nilai pemanfaatan dan nilai
kehidupan.
d. Nilai pemanfaatan, nilai kehidupan dan nilai
pengetahuan.
e.
Nilai pemanfaatan, nilai keindahan dan kehidupan.
23. Di bawah ini yang termasuk Fungsi
Sosial seni, kecuali…..
a. Rekreasi/ hiburan
b.
Komunikasi
c.
Pendidikan
d. Fisik
e.
Religi/ keagamaan
24. Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan. Pernyataan tersebut
adalah fungsi sosial seni dibidang….
a.
Rekreasi/ hiburan
b.
Komunikasi
c.
Pendidikan
d. Fungsi Artistik
e.
Religi/ keagamaan
25. Kegiatan apresiasi meliputi, kecuali.....
a. Persepsi
b. Kreasi
c. Pengetahuan
d.
Analisis
e.
Penilaian
B.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan ?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
2. Mengapa karya seni
dapat menyentuh perasaan
manusia walau berbeda bangsa?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
3. Ada dua bahasan
estetika dalam menilai seni, sebutkan dan jelaskan !
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
4. Apa saja cabang-cabang seni ?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
5. Bagaimana karya
seni dapat memiliki fungsi religius?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
6. Apresiasi
Seni adalah?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
7. Mengapresiasi karya seni dapat dilakukan dengan
cara?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
8. Tingkatan apresiasi seni dapat dibedakan menjadi
lima bagian, yaitu?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
9. Tujuan Apresiasi bagi
siswa, yaitu?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
10. Dalam estetika, “nilai” diartikan sebagai?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________
BAB II
APRESIASI SENI RUPA
A.
Pengertian
Seni Rupa
Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal
untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya
seni merupakan suatu wujud ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara
visual maupun audio. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, dan drama/sastra.
Seni rupa merupakan ekspresi yang diungkapkan secara visual dan terwujud nyata
(rupa).
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan
ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun
terakhir ini mengalami perluasan ke arah wahana besar yang kita kenal sebagai
budaya rupa (visual culture). Lingkup sesungguhnya tidak hanya
cabang-cabang seni rupa yang kita kenal saja, seperti lukis, patung, keramik,
grafis dan kriya, tapi juga meliputi kegiatan luas dunia desain dan kriya
(kerajinan), multimedia, fotografi.
Seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi
lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Bidang seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori,
yaitu seni rupa murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni
mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi,
sementara kriya dan desain lebih menitik beratkan fungsi dan kemudahan
produksi.
Konsep pembuatan seni rupa adalah menggubah materi /
media berdasarkan hasil renungan, hingga membentuk wujud benda yang
menyenangkan, baik hanya untuk dinikmati atau sekaligus dimanfaatkan.
Seni rupa (visual art) ialah seni
yang dihayati dengan indra pengelihatan. Dengan pengertian lain, seni rupa
dapat diartikan sebagai hasil aktivitas mencipta berdasarkan norma-norma seni
rupa yang bersumber pada rasa haru atas pengamatan objek atau yang
diekspresikan ke dalam suatu bentuk rupa yang dapat menggetarkan hati sehingga
timbul kesan-kesan tertentu dan memperoleh kepuasan.
Seni
rupa memiliki cabang dan jenis yang sangat luas serta dapat digolongkan:
1.
Seni Rrupa
menurut atau Tujuan Penciptanya
Seni rupa menurut fungsi atau tujuan penciptanya
dapat dibedakan menjadi karya seni rupa murni dan terapan.
a.
Seni Rupa Murni (Fine Art)
Seni rupa murni tercipta tanpa mempertimbangkan
segi fungsi atau kegunaannya. Seni rupa murni juga disebut seni bebas (free art). Artinya pencipta bebas
mengekspresikan isi hati atau ide dengan tidak memikirkan dari segi praktisnya.
Jenis seni rupa murni, seperti seni lukis, seni patung, dan seni grafika. Dalam
hal ini, seniman tidak mempertimbangkan lukisannya akan dipasang di mana dan
berfungsi untuk apa.
b.
Seni Rupa Terapan (Applled Art)
Seni rupa
terapan adalah seni rupa yang tercipta untuk digunakan. Seni rupa jenis ini
banyak terdapat pada kehidupan sehari-hari. Contohnya bangunan rumah yang
indah, gelas minum yang cantik, mobil mewah, dekorasi yang indah, taman yang
permai, gambar majalah yang bagus, dan candi yang megah.
Jenis seni
rupa terapan meliputi seni grafika, seni bangun, seni reklame, seni ilustrasi,
seni dekorasi, seni tata kota, seni kerajinan, seni mode, seni rias, seni
taman,seni industri, dan seni batik.
2.
Seni Rupa
menurut Wujudnya
Seni rupa
menurut wujudnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu seni rupa dua dimensi
dan seni rupa tiga dimensi.
a.
Seni Rupa
Dua Dimensi
Seni rupa dua
dimensi adalah seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar (berbentuk
bidang).
Penghayatan
seni rupa dua dimensi satu arah, yaitu depan. Contohnya, seni lukis, seni
ilustrasi, seni dekorrasi, seni batik, seni batik, seni grafika, dan seni
sketsa.
b.
Seni rupa
Tiga dimensi
Seni rupa tiga
adalah seni rupa yang mempunyai volume atau isi (memiliki tiga ukuran, yaitu
panjang, lebar, dan kkedalaman). Penghayatan seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati
dari berbagai arah pandang. Karya seni rupa tiga dimensi contohnya, seni kriya,
seni patung, seni bangun, seni taman, seni dekorasi, dan seni mode.
3.
Seni Rupa menurut Jenisnya
Seni rupa
memiliki berbagai macam cabang dan jenis. Pengetahuan tentang jenis seni rupa
akan lebih jelas apabila memerhatikan atau menghayati karya-karya dan
mengetahui tentang ciri-ciri seni rupa secara langsung. Hal ini merupakan
pengantar untuk memperjelas pengenalan cabang seni dan jenis-jenisnya.
Cabang
danjenis-jenis karyaseni rupa,antara lain sebagai berikut:
a.
Seni lukis
Seni lukis
adalah hasil curahhan cita rasa subjek pencipta dengan menggunakan media karya
yang berupa garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan ruang dalam bidang dua
dimensi.
b.
Seni patung
Seni patung
sering disebut seni plastis. Disebut seni plastis karena patung memiliki keindahan
artistik pada bentuk plastisitas (tonjolan, lekukan, dan rongga). Patung
berarti karya cipta seni rupa dengan media karya tiga dimensional.
c.
Seni reklame
(komunikasi grafis)
Seni reklame
adalah seni rupa yang dimanfaatkan untuk menarik perhatian umum/masyarakat atas
penawaran barang atau propaganda jenis jasa tertentu agar mereka berkeinginan
memiliki dan memanfaatkannya. Seni reklame bersifat komersial atau sosial. Seni
reklame memerlukan ilmu tersendiri untuk memengaruhi orang banyak (ilmu jiwa sosial),
terutama hal yang berkaitan dengan warna, jenis kata-kata, dan tanda khusus
(monogram) agar mudah dikenal.
d.
Seni dekorasi
Seni dekorasi
merupakan seni rupa yang melengkapi seni bangun. Seni dekorasi fungsinya
menghias atau memperindah suatu bangun atau ruang agar lebih bernilai seni dan
nyamman ditempati.
Jenis seni
dekorasi, antara lain dekorasi interior (dalam ruang), dekorasi eksterior (luar
ruang), kebun/taman/halaman, panggung, dan peralatan/perayaan/pesta.
e.
Seni ilustrasi
Seni ilustrasi
adalah seni gamabr yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelaskan pengertian
secara visual.
f.
Seni kriya
Seni kriya
adalah seni rupa yang tercipta dengan membutuhkan keterampilan tangan dan
kemampuan kekriyaan (craftmanship). Seni kriya berujud barang-barang guna yang
secara visual tampak indah. Seni kriya sering disebut seni kerajinan
(mengutamakan kerajinan/kerapian, seni pekerjaan tangan, dan prakarya). Seni
kriya meliputi ukir kayu, keramik, anyam-anyaman, kerajinan rotan/logam/kulit,
dan makrame.
g.
Seni grafika
Seni grafika
ialah seni mencetak dengan media klise (alat pencetak) berupa bidang dua
dimensi atau sering disebut sistem cap (semacam stempel).
h.
Seni bangun/
arsitektur
Seni bangun
merupakan cabang seni rupa yang memiliki keindahan artistik pada bentuk-bentuk
bangun bervolume (tiga dimensi) dan berfungsi prraktis/seni pakai. Contoh seni
bangun rumah, kantor, jembatan, monumen, dan tempat ibaddah.
i.
Seni rias
Seni rias
mencakup seni rupa yang mengolah tentang tata rias tubuh manusia. Seni rias
meliputi tata rias wajah, rambut, badan, dan rias fantasi.
j.
Seni mode
Seni mode
merupakan seni rupa yang mengolah tentang pakaian (costum) yang mencakup
berbagai model. Seni mode meliputi mode pakaian, seragam, ddan seragam teater.
k.
Seni industri
Seni industri
adalah seni seni rupa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, yaitu industri
yang berupa barang-barang pakai. Misalnya, arloji, sepeda, mobil, vulpen,
radio, tape, televisi, dan mainan anak-anak.
l.
Seni batik
Seni batik
adalah seni rupa yang menggarap penggambaran/goresan garis dan warna dengan
media baku malam/lilin, soga, napthol, dan warna celup lainnya.
m.
Seni keramik
Seni keramik
adalah seni rupa yang diciptakan untuk memnuhi kebutuhan rumah tangga dengan
menggunakan bahan tanah liat dan porselin. Contohnya piring, cangkir, poci,
vas/pot bunga, asbak dan jambangan. Perkembangan berikutnya, seni keramik
meliputi karya untuk lantai, toilet, tembok, lukisan keramik ataupun seni
keramik bebas/murni lainnya.
n.
Seni tata
kota
Seni tata kota
adalahseni rupa mengatur tentang keindahan kota, menyangkut penempatan segala
bangunan yang berada di kota dan sarana lainnya.
Penataan kota
meliputi gedung, pasar, tempat hiburan, monumen, kawasan pabrik, taman, dan
museum. Demikian beberapa cabang seni rupa dan masih banyak lagi. Hampir setiapbsisi
kehidupan kita berkaitan dengan karya seni rupa. Akan tetapi, kebanyakan orang
tidak menyadari hal itu. Makin modern seseorang tentu makin mengharapkan
kehadiran karya-karya seni yang memiliki nilai yang tinggi.
Penggolongan
di atas hanya sekedar membedakan seni rupa secara garis besar. Akan tetapi,
sebenarnya terdapat karya yang sukar dibedakan kelompoknya. Pada perkembangan
masa berikutnya, seni rupa diciptakan lebih bebas tanpa mengingat perbedaan.
B. Bidang
Seni Rupa
a. Seni rupa murni
Seni lukis
Seni grafis
Seni patung
Seni instalasi
Seni pertunjukan
Seni keramik
Seni film
Seni koreografi
Seni fotografi
b. Desain
Arsitektur
Desain grafis
Desain interior
Desain busana
Desain produk
c. Kriya
Kriya tekstil
Kriya kayu
Kriya keramik
Kriya rotan
1.
Seni Murni
Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada proses
penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan
kepuasan batin senimannya.Seni murni diciptakan berdasarkan kreativitas dan
ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik ). Namun dalam hal
tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjual belikan atau memiliki
fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruang.
|
a. Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi
pada umumnya dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat
akrilik, atau bahan lainnya.
b. Seni patung salah
satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan
batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-lain.
c. Seni Grafis
merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang
bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak
konvensional antara lain : 1) Cetak Tinggi ( Relief Print ) : wood
cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print ; 2) Cetak
Dalam ( Intaglio ) : dry point, etsa, mizotint,sugartint ; (3) sablon (
silk screen ). Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya offset dan
digital print.
d. Seni keramik
termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada
bentuk fungsional.
2.
Desain
Semua benda dan bangunan di sekitar Kamu merupakan
karya desain, baik dengan pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional.
Istilah desain mengalami perluasan makna, yaitu sebagai kegiatan manusia yang
berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik.
Desain merupakan suatu aktivitas yang bertitik tolak dari
unsur-unsur obyektif dalam mengekspresikan gagasan visualnya. Unsur-unsur obyektif
suatu karya desain adalah adanya unsure rekayasa (teknologi), estetika (gaya
visual), prinsip sains (fisika), pasar (kebutuhan masyarakat), produksi
(industri), bahan (sumber daya alam), budaya (Sikap, mentalitas, aturan, gaya
hidup), dan lingkungan (social).
Unsur objektif yang menjadi pilar sebuah karya desain
dapat berubah tergantung jenis desain dan pendekatan.
Cabang-cabang desain yang kita kenal antara lain ada di
bawah ini :
a.
Desain Produk (Industrial Design)
Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya
untuk memecahkan persoalan kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda
sehari-hari untuk menunjang kegiatannya, seperti : mebel, alat rumah tangga,
alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran, perhiasan, pakaian,
sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan anak,
bahkan perkakas pertukangan.
b. Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual
Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang
berupaya untuk memecahkan kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang
dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat kabar, logo
perusahan, kemasan, buku, dan bhkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi,
dan karikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan
kebutuhan masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain
komunikasi visual dengan penambahan cakupannya meliputi multimedia dan
fotografi.
c. Desain arsitektur
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia
arsitektur. Yakni, pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bidang
keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang menempatkan arsitektur
sebagai bagian dari seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu kegiatan
yang berupaya untuk memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah
dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah
raga, rumah sakit, tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
d.
Desain interior
Desain Interior adalah suatu cabang seni rupa yang
berupaya untuk memecahkan kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam
sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah tinggal, bank, museum, restoran,
kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur dan kafe.
Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur
dan menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan.
Namun, pandangan ini berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi
ilmu untuk merancang ruang dalam dengan pendekatan-pendekatan keprofesionalan.
Dunia desain berkembang sejalan dengan kemajuan
kebudayaan manusia. Masyarakat juga mengenal desain multimedia. Cabang desain
ini berkembang sejalan dengan tumbuhnya teknologi komputer dan dunia
pertelevisian.
3.
Kriya
Perkembangan dalam dunia seni rupa, adalah munculnya
kriya sebagai bagian tersendiri yang terpisah dari seni rupa murni. Jika
sebelumnya kita mengenal istilah seni kriya sebagai bagian dari seni murn, kita
mengenal istilah kriya atau ada pula yang menyebutnya kriya seni. Kriya
merupakan pengindonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu kemahiran membuat
produk yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang
dihasilkan umumnya eksklusif dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun
kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah produk yang memiliki nilai
keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan karya kriya yang
kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan
C. Periodisasi Seni Lukis
Dalam http://id.wikipedia.org, Seni lukis adalah
salah satu induk dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis
adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari drawing. Periodisasi seni lukis
dibagi dalam :
1.
Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan
gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan
tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada
dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan
mereka.
Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini
disebabkan karena lukisan atau gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau
gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti
arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah
yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua,
lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih
bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan
selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa
lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas
bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan
seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua
dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek moyang
manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara
otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi
(kisah/cerita) dalam karya-karyanya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala
adalah manusia, binatang, dan obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit,
gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa
dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si
pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan
proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli.
Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk
adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra
mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya
masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga
dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang
peranan penting hingga kini.
Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait
dengan perkembangan peradaban manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup
(memulung, berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam), dan kepercayaan
(sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan seni
lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan narasi di
dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya
sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat
senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan
melukis. Cara komunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya merangsang
pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol
gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.
2.
Seni lukis zaman klasik
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip
mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya
ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi
lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain itu, kemampuan manusia
untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan
di dalam perkembangan peradaban.
3.
Seni lukis zaman pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di
zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian
kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan
realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa
simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang
bisa dikategorikan "bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan
religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong
perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari
benda).
Namun sebagai akibat pemisahan ilmu pengetahuan dari
kebudayaan manusia, perkembangan seni pada masa ini mengalami perlambatan
hingga dimulainya masa renaissance.
4.
Seni lukis zaman Renaissance
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari
Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang
menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang.
Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota
Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya
menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.
Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran
kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun
sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki.
Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar
ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur. Revolusi Industri di Inggris telah
menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem
produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan
seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan
buatan mesin.
Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk
yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya
pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya
diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan
garis-garis tumbuhan di alam.
D. Aliran-Aliran Seni Rupa
Berbagai aliran dalam seni rupa berkembang terus dari zaman
ke zaman, antara lain :
a.
Naturalisme
Aliran
ini merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan kesesuaian dengan
keadaan mahluk hidup, alam, dan benda mati sebenarnya. Contoh yang paling
terlihat adalah pada lukisan potret diri, pemandangan alam, atau landscape.
b.
Realisme
Aliran ini menunjukkan
suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan biasanya memprihatinkan dan sedang
bergejolak di dunia atau suatu tempat tertentu. Contoh aliran seni rupa ini
antara lain melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.
c.
Romantisme
Aliran ini umumnya
ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan para
pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia
yang dilebih-lebihkan.
Para pelukis ini antara
lain Eugene delacroik (1798-1963), Jean Baptiste Camille Corot(1796-1875) dan
Rousseau (1812-1876). Gaya ini juga berkembang di Jerman, Belanda, dan
Perancis.
Aliran Romantisme
merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan
dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di
setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai
latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh
pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis
pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh
terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
d.
Impresionisme
Aliran ini dalam dunia
seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude Monet
(1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun 1874. Karya ini menggambarkan
bunga teratai dipagi hari yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna
kabur dan oleh sebagian kritikus seni disebut sebagai “impresionistik “, suatu
lukisan yang menampilakan bentuk yang sederhana dan terlampau biasa.
e.
Ekspresionisme
Adalah suatu aliran
dalam seni rupa yang melukiskan suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan, atau
keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif. Salah seorang
pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent van Gogh (1853-1890).
Lukisan lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang diakibatkan oleh
penderitaan dan kegagalan dalam hidup.salah satu lukisannya yang terkenal adalah
“Malam Penuh Bintang “(1889), yang mengekspresikan gairah yang tinggi sekaligus
perasaan kesepian.
f.
Kubisme
Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa
yang bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris
(berkotak-kotak). Pada tahun 1909 berkembang aliran kubisme Analistis yang
mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan dimengerti sebagai
konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan.
Pada setiap sudut
lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi waktu yang berbeda.
Sedangkan Kubisme Sintetis, pelukisannya disusun dengan bidang yang berlainan
yang saling tumpang dan tembus.
Adalah aliran yang
cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk
geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Pablo Picasso.
g.
Konstruksifisme
Aliran
seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain Vladimir Tattin,
Antoine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini mengetengahkan berbagai karya seni
berbentuk tiga dimensional namun wujudnya abstrak. Bahan-bahan yang
dipergunakan adalah bahan modern seperti besi beton, kawat, bahkan plastik.
h.
Abstrakisme
Seni ini menampilkan
unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada
di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di
alam. Kadinsky dan Piet Mondrian marupakan sebagian perupa
beraliran abstrak ini. Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya
seni, tanpa terikat dengan wujud di alam.
i.
Dadaisme
Adalah gerakan seni rupa
modern yang memiliki kecendrungan menihilkan hukum–hukum keindahan yang
ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya lukisan, patung atau
barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai protes
pada keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya
Leonardo da Vinci tetapi diberi kumis, atau petusan laki-laki diberi dudukan
dan tandatangan, kemudian dipamerkan di suatu galeri.
j.
Surealisme
Adalah penggambaran dunia fantasi psikologis
yang diekspresikan secara verbal, tertulis maupun visual. Bentuk-bentuk alam
dideformasi, sehingga penuh fantasi dan di luar kewajaran.
Lukisan dengan
aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam
mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah
setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa
dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
k.
Elektisisme
Yaitu gerakan seni awal
abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai sumbergaya yang ada di dunia menjadi
wujud seni modern. Banyak yang menjadi sumber inspirasi dari gaya seni ini.
Antara lain, gaya seni primitive sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni
pra-sejarah, seni amerika Latin, gaya esetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno.
Tokoh-tokoh seni yang menerapkan gaya ini antasra lain Picasso (disamping
sebagai tokoh Kubisme), Paul Gaugguin, Georges Braque, Jean Arp, Henry Moore,
dan Gabo.
l.
Posmodernisme
Istilah seni ini umumnya
disebut seni kontemporer yaitu mengelompokan gaya-gaya seni rupa yang sezaman
dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan popular dan dipilih oleh para
seniman dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga sekarang.
Gaya ini sering diartikan sebagai aliran yang
berkembang setelah seni modern. Jika dalam seni modern lebih memusatkan kepada
ekspresi pribadi dan penggalian gaya baru, dalam seni Posmodern ungkapan seni
lebih ditekankan kepada semantika (makna rupa) dan semiotika (permainan tanda
rupa).
E.
Teori Warna
Teori
Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.
Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4
kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral.
Kelompok warna
ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster
mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer,
triad, dan tetrad
1. Pembagian warna
a. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran
dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah,
biru, dan kuning.
b. Warna sekunder
Merupakan
hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga
merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah
campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier
Merupakan campuran salah
satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga
kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
d. Warna netral
Warna
netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna
ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam.
Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
2. Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna
dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah.
Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan
dekat. Sedang warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki
komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya
menghasilkan efek hangat-sedang.
3. Hubungan antar warna
a. Kontras komplementer
Adalah dua warna yang
saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan
posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya
jingga dengan biru.
b. Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang
saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya
Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.
c. Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk
segitiga sama kaki dengan sudut 60°.
d. Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan
double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat
(dengan sudut 90°).
E. Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Seni murni berwujud tiga dimensi, adalah .... a. Seni lukis b. Seni grafis c. Seni musik
d. Seni patung e. Seni fotografi
2. Seni
rupa murni mengacu kepada ...
a. karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan
ekspresi pribadi
b.
fungsi dan kemudahan produksi
c. karya-karya estetis untuk tujuan
dipamerkan di Gallery,
d. karya-karya untuk memnauhi kebutuhan
individu e. karya ekspresif dari individu yang melihatnya
3. Seni rupa yang berupaya untuk
memecahkan kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian,
seperti ruang hotel, rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor adalah ...
a.
desain produk b. desain grafis
c.
desain arsitektur d. desain interior
e.
Industrial desain
4. Seni grafis cetak dalam ( Intaglio ) seperti,
kecuali ...
a. wood
cut print, b. dry point
c. etsa d.
mizotint e. Sugartint
5. Kamu menggambar di buku gambar A3 termasuk seni ..
a.
1 dimensi b. 2 dimensi c. 3 dimensi
d. 4 dimensi e. 2 dimensi atau 3
dimensi
6. Kamu membuat poster dengan Corel Draw adalah
termasuk seni ...
a.
desain b. Desain produk
c.
Desain grafis d. Desain arsitektur
e.
desain interior
7. Lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin
bentuk-bentuk yang ada di alam, adalah ciri khas lukisan periodisasi ...
a.
Zaman prasejarah b. Zaman klasik
c.
Zaman pertengahan d. Zaman renaissance
e.
Zaman modern
8. Lukisan, karya-karya seni rupa, dan
kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari
keindahan garis-garis tumbuhan di alam, adalah ciri lukisan periodisasi ....
a.
Zaman prasejarah b.
Zaman klasik c. Zaman pertengahan d.
Zaman renaissance
e.
Zaman modern
9. Potret diri, pemandangan alam, atau
landscape adalah contoh lukisan aliran ...
a.
naturalisme b. Realisme
c.
romantisme d. ekspresionisme
e.
kubisme
10. Suatu aliran dalam seni rupa yang
bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris
(berkotak-kotak) ...
a.
naturalisme b. Realisme
c.
romantime d. ekspresionisme
e.
kubisme
11. Lukisan pada masa ini digunakan
untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran
hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk
yang "benar" dari benda) adalah ciri periode lukisan ..
a.
Zaman prasejarah b.
Zaman klasik c. Zaman pertengahan d.
Zaman renaissance e. Zaman modern
12. Suatu aliran dalam seni rupa yang
melukiskan suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam
ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif. Adalah ciri khas aliran seni ...
a.
naturalisme b. Realisme
c.
romantisme d. ekspresionisme
e.
Kubisme
13. Kadinsky dan Piet Mondrian
merupakan sebagian perupa beraliran ....
a.
abstrakisme b. naturalisme
c.
Realisme d.
romantime
e.
ekspresionisme
14. Romantisme dirintis oleh
pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis
pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh
terkenal dari aliran ini adalah …
a. Guruvalah b. Van Gogh
c.
Basuki Abdullah d. Afandi
e.
Raden Saleh
15. Teori Brewster tentang warna
pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna
yang ada di alam menjadi kelompok warna …
a. warna primer, sekunder,
b. warna primer, sekunder, dan tersier
c.
warna primer, sekunder, tersier dan kontrast
d. warna primer, sekunder,
tersier, dan warna netral
e. Kontras komplementer, Kontras split
komplemen, Kontras triad komplementer, Kontras tetrad komplementer
16. Dua warna yang saling berseberangan
(memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. menghasilkan hubungan kontras paling
kuat. Misalnya jingga dengan biru adalah ...
a.
Kontras komplementer
b.
Kontras split komplemen,
c.
Kontras triad komplementer,
d.
Kontras tetrad komplementer
e. Kontras titrad komplementer
17. Tiga warna di lingkaran warna yang
membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°, disebut ...
a.
Kontras komplementer
b.
Kontras split komplemen,
c.
Kontras triad komplementer,
d.
Kontras tetrad komplementer
e. Kontras titrad komplementer
18.
Seni rupa yang melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.
Adalah seni rupa aliran ...
a. Impresionisme b. Romatisme
c. Ekspresionisme d. Naturalisme
e. Realisme
19. Warna dimulai dari kuning kehijauan
hingga merah disebut ...
a.
Warna panas b. Warna dingin
c.
Warna netral d. Warana tersier
e.
Warna sekunder
20. Warna yang termasuk dalam golongan
warna primer adalah ...
a.
hitam b. merah, biru, dan kuning
c.
Hijau d. Jingga
e.
Jingga kekuningan
21. Proses kreasi seni mempunyai ciri/sifat
khusus berikut ini, kecuali ...
a.
individual b. universal
c.
ekspresif d. abadi
e.
unik
22. Baju yang kamu pakai merupakan karya
seni yang bertujuan memenuhi kebutuhan individual manusia secara ...
a.
emosional b. moden
c.
praktis d. sosial e. fisik
23. Kaligrafi adalah contoh karya seni
yang berfungsi ...
a.
rekresai b. komunikasi
c.
edukasi d. religi
e.
estetis
24. Kriya merupakan pengindonesiaan dari
istilah Inggris ...
a.
Art b. fine art c. Scraft
d.
Craft e. Craf
25. Yang termasuk seni grafis cetak tinggi ( Relif
Printa ) seperti, kecuali ...
a.
wood cut print, b. wood engraving
print, c. lino cut print, d. etsa
e.
kolase print
B. Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar!
1. Apa
yang dimaksud dengan seni rupa?
Jawab:___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
Apakah yang dimaksud dengan seni rupa murni?
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3. Sebutkan cabang-cabang seni rupa murni!
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
4.
Apakah yang dimaksud dengan Desain?
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
5. Sebutkan cabang-cabang Desain!
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
6. Apakah yang dimaksud dengan Kriya?
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
7. Objek
apa saja yang sering muncul dalam karya lukisan purbakala?
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
8.
Bagaimana
ciri khas lukisan di zaman klasik?
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
9. Bagaimana
ciri khas lukisan di zaman pertengahan?
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
10. Bagaimana
ciri khas lukisan di zaman Renaissance?
Jawab:___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
11. Coba sebutkan 11 aliran dalam seni rupa!
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
12. Lukisan
Potret diri, pemandangan alam dan atau landscape termasuk seni rupa aliran ?
13. Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
14.
Aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan
bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak) disebut aliran ....
Jawab:___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
15.
Lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya Leonardo
da Vinci tetapi diberi kumis yang kemudian dipamerkan di suatu galeri. Adalah
contoh bentuk lukisan aliran ....
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
16. Aliran
seni ruap yang ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan
para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia
yang dilebih-lebihkan, adalah aliran ......
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
17. Kadinsky dan Piet Mondrian merupakan
sebagian perupa beraliran .....
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
18. Teori Brewster tentang warna
pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna
yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu :
Jawab:___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
19. Warna
yang termasuk dalam golongan warna primer adalah…..
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
20. Suatu karya seni disebut memiliki
komposisi warna harmonis jika .....
Jawab:____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
35. Buatlah satu gambar secara cepat dan spontanitas
di atas kertas jawabanmu (gambar apa saja yang terlintas dibenakmu saat ini!)
BAB III
BERKARYA
SENI RUPA
A. Raggam Hias Bengkulu
Bengkulu memiliki banyak ragam
hias daerah. Ragam hias ini digunakan untuk berbagai keperluan. Setiap ragam
hias memiliki bentuk, fungsi,dan makna yang berbeda. Ragam hias Bengkulu pada
dasarnya diambil dari alam serta ragam flora dan fauna Bengkulu yang distilir
(di-indah-indah-kan). Ragam hias ini biasanya digunakan pada anyaman, ukiran,
ragam hias rumah adat, dan kain tenun daerah. Ragam hias ini deikelompokkan
menjadi dua macam. Yaitu ragam hias tenunan kain serawai, dan ragam hias
tenunan Rejang. Selain itu, juga terdapat motif batik besurek khas Bengkulu
yang bisa juga dimasukkan sebagai kategori ragam hias Bengkulu. Berikut
merupakan nama, gambar, dan makna untuk
kelompok ragam hias pada tenunan serawai yang berhasil saya dapatkan :
1. Seluang
Mudik
1. Kandung Lawayan
3. Unak Sebeku
4. Muarak Timput
5. Mata Punai Berantai
6. Kain Cutar
7. Kain Ragi Itam
8. Gindo Suli
9. Kain Curak
10. Kaping batang Pinang
11. Unak Sebuku 2
12. Ular Lidi
13. Kain Baruak
14. Mata Punai Kandung
15. Lengkenai Naik
Berbentuk tumbuhan memanjat,
memiliki arti : dalam kehidupan perlu adanya hiasan. Hiasan utama adalah
anak-anak dan harta kekayaan yang senantiasa naik ke rumahnya. Ragam hias ini
terdapat pada rumah adat Bengkulu.
Tugas Kompetensi
A. Buatlah Kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang!
Kerjakanlah tugas berikut!
1. Selain
ragam hias daerah Serawai di atas, coba kamu cari bentuk karya seni rupa
terapan daerah Bengkulu yang lainnya! Uraikan Bentuk ( dengan gambar) dan
kegunaannya!
2. Laporkan
hasil kelompok kalian dalam bentuk tertulis.
B. Tugas Individu
1. Rancanglah
karya seni rupa terapan dari ragam hias daerah bengkulu sesuai pilihan
(anyaman, ukiran dan motif batik)!
2. Buatlah karya seni rupa terapan dari ragam hias
daerah Bengkulu sesuai pilihan (anyaman, ukiran dan motif batik)!
C.
Tugas Kelas
1. Menyiapkan
pameran karya seni rupa terapan daerah Bengkulu yang sudah dibuat.
2.
Menyelenggarakan pameran karya seni rupa terapan di sekolah.
BAB IV
APRESIASI SENI MUSIK
A.
PENGERTIAN MUSIK
Musik adalah hasil karya
seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penciptanya, melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni,
bentuk atau struktur lagu dan ekspresi.
Gambar Instrumen
Musik
B. JENIS MUSIK
Seni musik adalah
seni menata bunyi menjadi suatu harmoni yang indah dididengar. Berdasarkan
jenis materinya, seni musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik klasik,
musik tradisional, dan musik modern.
a.
Musik
Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang berkembang didaerah sekitar
musik itu berasal. Contoh di Indonesia adalah musik gamelan.
b.
Musik Klasik
Musik klasik (mewakili semua periode)
berasal dari Eropa. Berkembang secara universal karena memiliki standar
estetika. Jenis musik ini didominasi oleh instrumen musik gesek dan tiup yang
lebih menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni, bukan beat.
c.
Musik Modern
Musik modern adalah musik yang terbaru setelah zaman klasik, sampai masa
sekarang ini. Konsepnya fleksibel/luwes dan instrumen musik yang digunakannya
lebih beragam.
Perhatikanlah
fungsi dan peran musik di daerah tempat tinggalmu. Bagaimana peran tiap jenis
musik yang ada?
C.
MUSIK TRADISI INDONESIA
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki alat-alat
musik dan budaya yang beraneka ragam yang disebut musik daerah. Musik daerah
adalah musik yang lahir musik tradisional. Oleh karena itu alat musik maupun
lagunya menjadi sifat unsur kesederhanaan dan kedaerahan. Alat musik
tradisional Nusantara dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis sesuai dengan fungsi pengelompokannya,
antara lain:
1.
Chordophone : Instrumen yang
sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh:
Sasando, Siter/Rebab, Celempung, dll.
2.
Aerophone : Instrumen yang
sumber bunyinya berasal dari udara yang di tiup.
Contoh: Seruling, Kledi, dll.
3.
Membranophone : Instrumen yang sumber
bunyinya berasal dari kulit membran.
Contoh:
Kendang, Ketipung, dll
4.
Idiophone : Instrumen yang
sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri. Contoh:
Gong, Saron, Bonang dll
Berikut ini beberapa nama-nama alat musik tradisional
beserta lagu daerah khas adat kebudayaan Nusantara sesuai dengan daerahnya:
a.
Propinsi Sumatera Utara / Sumut
Alat Musik Tradisional : Arumba, Doli-doli, Druri dana, Faritia,
Garantung, Gonrang,
|
|
Alat musik Lagia, Ndruri, Doli-doli (adalah alat musik
yang seperti bambu yang ditiup atau di hasapi), dan Surune sering dibunyikan
oleh masyarakat pada saat mereka sedang santai, kesepian atau sedih agar mereka
dapat terhibur. Di Nias Selatan, selain pada upacara kebesaran (Fa’ulu), pada
upacara kematian agama kuno (Ere) selalu membunyikan Fondrahi sambil
mengucapkan mantra-mantra tertentu dalam bentuk syair atau pantun (Hoho). Lagu Daerah
: Say Selamat Masineger, Leleng Ma Hupaima Ima, Dago Inang Sarge, Madedek Magambiri,
Meriam Tomong, seorang bangsawan yang dihormati, gong dan gendang juga
dibunyikan. Sementara pada upacara pemujaan dewa-dewa, para pemuka Sigulempong,
Rambadia, Sinanggar Tulo, Piso Surit, dll.
|
b. Propinsi NAD
(Aceh)
Arbab
Bangsi
Alas
Bangsi Alas adalah sejenis isntrumen tiup dari bambu yang
dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan
Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di kampung/desa tempat
Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah
siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi
tersebut diambil oleh anakanak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak
tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya.
Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada
juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang sering dibungkus dengan perak atau suasa.
|
Rapai
|
Geundrang (Gendang)
|
Tambo
Taktok
Trieng
Taktok Trieng juga sejenis alat pukul yang terbuat dari
bambu. Alat ini dijumpai di daerah kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten
lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis Yang dipergunakan di Meunasah
(langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan ditempat-tempat lain yang
dipandang wajar untuk diletakkan alat ini. jenis yang dipergunakan
disawah-sawah berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang
mengancam tanaman padi. Jenis ini biasanya diletakkan ditengah sawah dan
dihubungkan dengan tali sampai ke dangau (gubuk tempat menunggu padi di sawah).
|
Bereguh
|
Canang
Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian
tradisional serta Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang
berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun
pengisi waktu senggang.
Celempong
|
Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan
pihak-pihak terkait untuk mendukung dan bersama-sama memperkenalkan kepada
generasi muda betapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa yang diwariskan oleh
nenek moyang terdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan
Nusantara dan manca Negara untuk dapat lebih mengenal adat dan seni budaya
daerah Aceh.
c.
Propinsi Sumatera Barat / Sumbar
Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik
Sumatra Barat yang dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat
dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa
diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima
oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat musik
tradisional saluang, bansi, talempong, rabab, dan gandang tabuik. Musik
Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya
bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang
memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung
halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik
|
SALUANG
|
Talempong pacik
Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut
tamu istimewa. Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga
pranada Lagu Daerah : Keparak Tingga, Kambanglah Bungo, Tari Payung, Rang Talu,
Lah Laruik Sanjo, Seringgit Dua Kupang, Bareh Solok, Kampuang Nan Jauh Dimato,
Malam Baiko, Dayuang Palinggam, Gelang Sipaku Gelang, Tak Tong Tong.
d. Propinsi Jawa Barat / Jabar
Alat
Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab.
DOG
DOG REBAB GAMELAN
SUNDA
Rebab
adalah Alat musik yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas
tali dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan
berongga di bagian dalam ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras
suara.
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan
metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya
/ alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan
dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang
berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di
Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok
saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim
dengan gamelan.
|
Angklung
|
Calung
e.
Propinsi Jawa Tengah / Jateng dan DI Yogyakarta
Alat
Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung
Gamelan Jawa
Gamelan Siter
Gamelan adalah ensembel
musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah
gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari
bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an
yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa,
Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk
ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah
gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Siter dan
celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga
dengan kecapi di gamelan Sunda. Siter dan celempung masing-masing memiliki 11
dan 13 pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri
khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro.
Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak
ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki
empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung
dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama
(panerusan), sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan
balungan). Baik siter maupun celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama
dengan gambang (temponya cepat). Nama "siter" berasal dari Bahasa
Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris
"zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda
celempungan. Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain
digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya
merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan untuk
menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan
kiri berada di atas senar. Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah
instrumen khas Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis
gamelan lain. Lagu Daerah : Gundul pacul, Suwe Ora jamu, Tekate Dipanah, Gek ke
Piye, Lir Ilir, Gambang Suling, Pitik tukung.
f. Propinsi
Bali
Alat
Musik Tradisional : Gamelan Bali
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya
menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada
instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan
dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang
berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di
Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok
saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim
dengan gamelan.
Lagu Daerah : Putri ayu, Ngusak Asik, Janger, Macepet
Cepetan, Tari Bali, Meyong- Meyong
g. Propinsi
Nusa Tenggara Barat / NTB dan Nusa Tenggara Timur / NTT
Alat Musik Tradisional : Cungklik, Foi Mere, Sasando, Keloko
Lagu Daerah : Pai Mura Rame, Desaku, Tutu Koda, Helele U Ala de Teang, Potong bebek,
Anak Kambing Saya, O Nina Noi, Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re, Tebe Ona Na.
Alat Musik Sasak Lombok
Jenis-jenis alat musik tradisional Sasak Lombok antara lain:
1. Genggong
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup
yang terbuat dari pelepah daun enau. Secara etimologis kata genggong bersala
dari kata geng (suara tinggi) disebut genggong lanang dan gong (suara rendah)
disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan secara berpasangan. Musik
genggong secara orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang lain seperti petuq,
seruling, rincik dan lain-lain.
2. Rebana Burdah
Sebuah bentuk alat musik hasil akulturasi kebudayaan
bangsa Arab dengan etnis Sasak. Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair
pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dipetik dari kitab
karya sastra Arab Al Baranzi.
3. Gambus
Alat musik petik dengan
menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan untuk mengiringi
lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara bersama-sama atau sendiri.
4. Mandolin
Alat ini merupakan sebuah
alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan seperti biola.
Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik
ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu
tradisional.
5. Preret
Preret adalah sebuah alat pengiring tarian, lagu
maupun orkestra. Alat musik ini dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia.
6. Barong Tengkok
Merupakan salah satu jenis musik orkestra Lombok,
terdiri dari krenceng enam pasang, satu buah gendang dan sebuah petuk. Barong
lanang/wadon yang berfungsisebagai tempat reog sebuah gong dan tiga buah
seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena salah satu alatnya
(reog) diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan.
h.
|
Bengkulu
Genderang Perang
(Alat musik)
Dol
Apresiasi :
1. Apa
yang kamu rasakan ketika mendengar suara yang beraturan seperti suara tetesan
air dari ledeng ?
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
Apa yang kamu rasakan jika terdengar suara keras
dan cepat, seperti suara drum yang ditabuh dengan bersemangat ?
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3. Bagaimana
cara kamu mengenali musik yang kamu dengar adalah musk Melayu (Riau)
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
4. Bagaimana
cara kamu mengenali musik khas darah Sunda?
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
5.
Bagaimana cara kamu mengenali gamelan yang kamu dengar adalah gamelan daerah :
- Bali
- Jawa Tengah
- Sumatera
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
6. Deskripsikan
seni musik yang ada didaerah kamu!
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
BAB V
BERKARYA
SENI MUSIK
A. VOKAL
1.
Asal Usul Vokal
Musik vokal dianggap lahir dari adanya usaha manusia
untuk berkomunikasi antar sesamanya, musik vokal muncul pada zaman periode
Renaissance adalah, Acappella bernyanyi tanpa diiringi instrumen dengan teknik
dan harmonisasi yang bagus. Pada zaman Renaissance vokal lebih dipentingkan
daripada instrumen, sehingga composer lebih memperhatikan syair untuk meningkatkan
kualitas syair dan emosi lagu. Musik adalah salah satu seni yang bersifat
universal, artinya dapat digemari, dinikmati, didengar oleh semua lapisan
masyarakat. Di dalam musik terdapat musik instrumental dan musik vokal yang dapat
didengar, dirasakan dan dihayati keindahannya melalui beragam jenis lagu.
Antara lain seperti seriosa, jazz, pop, keroncong dan dangdut. Suara manusia
merupakan instrumen yang telah ada sejak lahir mempunyai materi suara manusia
itu sendiri, dan ini merupakan alat yang kemanapun seseorang itu pergi akan
dibawanya dan dipergunakan baik dalam berbicara atau dalam musik vokal. Baik
buruknya suara manusia tersebut tergantung pada keadaan dan kualitas materi
suara.
a.
Produksi suara
Alat musik seorang penyanyi ada pada tubuhnya sendiri
yang terdiri dari selaput suara/ pita suara sebagai sumber bunyi, badan dengan
rongga kepala, kerongkongan, mulut, rongga perut, rongga dada diafragma. Suara
yang bagus adalah hasil daripada cara pembentukan bunyi yang benar, sekaligus
juga karena resonator yang baik. Dalam tubuh manusia terdapat beberapa tempat resonator;
dada,mulut, hidung, kerongkongan dan kepala. Udara yang keluar akan
menggetarkan pita suara dan melibatkan resonator turut bergetar sehingga
menghasilkan bunyi.
b.
Teknik Pernafasan
Pernafasan merupakan unsur penting dalam memproduksi
suara. Tanpa pernafasan yang baik dan benar seseorang tidak dapat bernyanyi
dengan baik.
2. Jenis-Jenis Pernafasan
a.
Pernafasan dada
Dengan cara mengisi udara
dalam paru-paru bagian atas. Pernafasan ini sangat pendek dan tidak cocok untuk
digunakan dalam vokal.
b.
Pernafasan Perut
Dengan cara membuat perut
berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernafasan ini kurang efektif
untuk vokal, karena udara dengan cepat dapat ke luar sehingga paru-paru menjadi
lemah dan cepat letih.
c.
Penafasan Diafragma
Saat diafragma menegang
atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan “volume”
menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga
udara dari luar dapat masuk ke paru-paru, dan nafas yang dikeluarkan dapat
diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri.
Pernafasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil nafas
sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur.
3.
Wilayah Suara
Pada umumnya jenis suara orang dewasa terbagi atas
Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Jenis suara perempuan yaitu Sopran dan Alto, sedangkan
untuk jenis suara laki-laki Tenor dan Bas. Suara manusia dewasa :
Perempuan
Alto : F kecil – D2
Mezzo
sopran : A kecil – F2
Sopran
: C1 – A2
Laki-laki
:
Tenor
: C kecil – A1
Bariton : A kecil – F1
Bas : F bas – D1
Sumber : An Apreciation Music
B. NOTASI MUSIK
1.
Notasi Balok
Notasi balok merupakan standar yang digunakan
dalam penulisan notasi musik. Setiap nada mempunyai frekuensi yang berbeda,
sehingga penempatan posisi not pada garis paranada dilakukan berdasarkan
tinggi-rendahnya nada tersebut. Nada adalah bunyi yang dihasilkan dari alat
musik, yang mempunyai durasi, pitch,
intensitas, dan warna. Sebuah not balok mewakili sebuah nada, bentuk not balok
tersebut menunjukkan hitungan yang terdapat pada nada yang diwakilinya. Dalam
penotasian musik, dikenal 2 kondisi yaitu not dan rest. Not digunakan untuk menunjukkan adanya nada tertentu,
sedangkan rest digunakan untuk
menunjukkan tidak adanya nada . Ng, Lina (2003). Tabel 1 berikut ini
menunjukkan bentuk dan nilai not balok yang merepresentasikan nada (not) dan
yang merepresentasikan tanda diam (rest).
Tabel
1. Simbol Not Balok Untuk Tiap Hitungan
Not
|
Rest
|
Nama (Nilai)
|
Not
|
Rest
|
Nama (Nilai)
|
Semibreve (4)
|
Minims (2)
|
||||
Crotchet (1)
|
Quaver (1/2)
|
||||
Semiquaver (1/4)
|
Demisemiquaver (1/8)
|
2.
Garis Paranada
Garis paranada merupakan
lima garis sejajar dengan empat ruang kosong diantaranya, untuk menempatkan not
balok sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Not-not ditempatkan pada garis atau
ruang kosong diantaranya. Semakin tinggi posisi not semakin tinggi nada yang
dihasilkan, demikian pula sebaliknya. Cara pembacaan not pada garis paranada
adalah dari kiri ke kanan. Ng, Lina (2003). Gambar 1 berikut ini menunjukkan
garis paranada.
Gambar 1. Garis
Paranada
3.
Tanda Kunci
Tanda kunci adalah tanda yang ditempatkan
pada permulaan garis paranada, untuk menentukan nama nada dan menetapkan
tinggi-rendah nada dengan tepat. Kunci yang umum digunakan dalam musik adalah
kunci treble dan kunci bass. Berikut ini adalah contoh gambar
tanda kunci dan contoh posisi not dalam tanda kunci. Gambar 2 berikut ini menunjukkan
berbagai jenis tanda kunci yang ada, sedangkan Gambar 3 menunjukkan posisi not
dalam tanda kunci treble dan bass.
Gambar 2. Tanda Kunci
Gambar 3. Posisi
Not dalam Tanda Kunci Treble dan Bass
4.
Tanda Birama
Tanda birama terdiri dari angka-angka yang
ditempatkan secara pecahan pada permulaan garis paranada, setelah tanda kunci.
Angka di atas menunjukkan banyaknya hitungan dalam tiap-tiap ruas, sedangkan
angka di bawah menunjukkan nilai nada dalam 1 hitungan. Contoh partitur yang
menggunakan tanda birama 3/4 dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Partitur lagu dengan tanda birama ¾
5.
Tanda Kromatis (Accidental)
Dalam notasi balok dikenal ada 5 macam tanda
kromatis, yaitu
·
Sharp (#), menaikkan nada sebanyak ½ nada.
·
Double sharp (x), menaikkan nada sebanyak 1 nada.
·
Flat (b),
menurunkan nada sebanyak ½ nada.
·
Double flat (bb),
menurunkan nada sebanyak 1 nada.
·
Natural (), mengembalikan pengaruh penaikan atau
penurunan nada.
Tanda kromatis diletakkan di depan not yang akan
dinaikkan atau diturunkan nadanya. Pengaruh tanda kromatis ini hanya berlaku
untuk not yang sama tingginya dalam satu bar. Gambar 5 berikut adalah gambar
dari nada yang diberi tanda kromatis.
Gambar 5. Tanda Kromatis (Accidental)
2. TANGGA
NADA
Diatonis
Mayor: Susunan nada yang mempunyai 7 nada dan memiliki jarak
Natural : adalah nada-nadanya belum terkena tanda naik,
tanda turun ataupun tanda mengembalikan ke nada semula. Tanda untuk menaikan ½
nada : # disebut kruis(Palang/Sharp). Tanda untuk menurunkan ½ nada : disebut Mol(Flat/Dur).
1. Tangganada Diatonis Mayor
Tangganada
Mayor Kruis, Palang atau Sharp ( # )
Untuk membuat tangganada mayor yang baru, adalah dengan
mengambil nada ke 5 dari tangganada mayor (sebelumnya) sebagai nada dasar dari
tangganada mayor baru tersebut.Sebagai contoh, cara membuat tangganada G Mayor
(1#)
Pada susunan tangganada tersebut, jarak nada E – F
dan F - G belum benar, karena jarak nada-nada tersebut seharusnya berjarak 1
dan ½. Untuk itu maka nada F harus dinaikkan ½ laras sehingga menjadi Fis (F#).
Contoh
penulisan nada F menjadi Fis (F#) pada paranada kunci G dan F adalah sebagai
berikut
Tanda alterasi yang menyebabkan nada F menjadi Fis. Dapat
diambil kesimpulan bahwa langkah awal dalam menentukan nada dasar sebuah
tangganada yang baru adalah dengan mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada
sebelumnya. Kemudian susunlah menjadi sebuah tangganada baru. Menentukan
tangganada 2# Nada dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari tangganada
sebelumnya (G Mayor) yaitu nada D.
mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada sebelumnya.
Kemudian susunlah menjadi sebuah tangganada baru. Menentukan tangganada 2# Nada
dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari tangganada sebelumnya (G Mayor)
yaitu nada D.
1.
Selanjutnya kita susun urutan nadanya
D E F# G A B C D
Nada F tetap menjadi Fis
2.
Selanjutnya kita cocokan jaraknya
B-C seharusnya berjarak 1 oleh karenanya C
menjadi Cis
3. Susunan nada
menjadi
Contoh penulisan nada
Fis, dan Cis, pada Paranada Kunci G dan F
adalah sebagai
berikut :
Latihan:
1.
Lanjutkan mencari Susunan Tangganada
Mayor Kruis, Palang atau Sharp ( # ) berikutnya, dengan berpedoman dari uraian di atas!
3.
Tangganada Mayor Mol, Flat atau Dur
2. Ambil nada ke 4 dari tangganada tersebut,
yaitu nada F.
Latihan:
1. Lanjutkan
mencari Susunan Tangganada Mayor Mol,
Flat atau Dur berikutnya, dengan
berpedoman dari uraian di atas!
3. Tangganada Diatonis Minor
Tangga
nada minor terdiri atas minor asli, harmonis dan melodis. Salah satu contoh
yang sering dipergunakan yakni tangganada minor harmonis.
Susunan nadanya =
Cara membuat tangganada minor :
1. Nada ke 5 dari tangganada minor
sebelumnya, dijadikan nada pertama dari tangganada minor baru.
2. Cara yang kedua adalah nada dasar
dari tangganada G mayor diturunkan 1 ½ laras(relatif minor dari G Mayor).
Latihan:
1.
Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Minor berikutnya, dengan
berpedoman dari uraian di atas!
4. AKOR
Cara
menentukan akor pada lagu
Tugas:
- Buatlah kelompok masing-masing asatu kelaompok 5 orang! Carilah lagu
daerah setempat (dimana kamu tinggal).
- Buatlahtentukan akor nya!
- Berlatih dari lagu yang sudah kalian tentukan dan sudah diberi akor!
- Tampilkanlah hasil latihan kalian!
BAB VI
APRESIASI SENI TARI
A. PENGERTIAN TARI
Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang
indah dari tubuh/fisik dan mimik. Iringan musik secara auditif mendukung kesan
visual yang ada.
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh pengertian tari, berikut ini:
a.
Soedarsono dalam bukunya, Djawa dan Bali di Indonesia
(Gajah Mada Press, 1972) menyatakan. “Tarian adalah ekspresi jiwa manusia
melalui gerak ritmis yang indah”.
b.
Yulianti Parani mengatakan, dalam bukunya tari
Pendidikan Pedoman Pengajaran Tari dalam Pendidikan Sekolah Dasar. Bahwa tari
adalah gerak-gerak ritmis sebagaian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri
dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi atau ide tertentu.
c.
Curt Sachs, dalam bukunya Wold History Of The Dance
(W.W. Norton dan Company Ine, 1963) mengatakan bahwa tari adalah gerak ritmis.
B. JENIS TARI
Di Indonesia jenis-jenis karya
seni tari dapat dibagi menjadi 6 jenis antara lain:
1.
Tari
Tradisional
Tari
Tradisional adalah merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan
secara turun temurun, serta biasanya mengandung nilai Filosofis, Simbolis dan
religius. Semua aturan ragam gerak, formasi, busana dan riasnya hingga kini
tidak banyak berubah.
2.
Tari
Tradisional Klasik
Tari jenis
tradisional klasik dikembangkan oleh penari kalangan bangsawan Istana. Aturan
tarian biasanya baku atau tak boleh diubah lagi. Geraknya anggun dan busananya
cenderung mewah, tarian jenis ini sering berfungsi sebagai sarana upacara adat
atau penyambutan tamu keormatan. Contoh Tari: (Topeng Kelana (Jawa Barat),
Bedhaya dan Serimpi (Jawa Tengah) Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga
(Sulawesi Selatan).
3.
Tari
Tradisional Kerakyatan
Tarian jenis
ini berkembang dikalangan rakyat biasa oleh karena itu, gerakannya cendrung
mudah ditarikan bersama juga iringan musik dan busananya relatif sederhana.
Tari tradisi kerakyatan sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari
pergaulan. Contoh tari: ( Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin
(Sumatra Barat) dll.
4.
Tari
Nusantara
Jenis Tari ini
merupakan tarian tradisional daerah yang sudah dikreasikan kembali. Kreasi ini
bisa merupakan kreasi bebas maupun hasil perpaduan gerak dan gaya tari antara
etnik sehingga muncul jenis yang baru.
5.
Tari Kreasi
Tari kreasi
merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Jenis tari ini
dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi dan kondisi dengan
tetap memilihhara nilai artistiknya. Tari Kreasi baik sebagai penampilan utama
maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik
yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Tari dapat pula
dimodifikasi dengan drama. Sehingga muncul bentuk Sendratari (Seni drama dan
tari) dan Pantomim keduanya menyajikan tarian dan gerak bercerita tanpa
dialok).
6.
Tari
Kontemporer
Gerakan
Tari Kontemporer simbolik terikat dengan kreografi, bercerita dengan gaya unik,
dan penuh penafsiran. Seringkali, diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya.
Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu, dari yang
sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Fruty Loops, Cakewalk
(CW), Sibelius.
C. BENTUK TARI
Bentuk penyajian tari pada dasarnya ada tiga bentuk, yaitu:
1. Tari Tunggal
Tari Tunggal
adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, tarian ini
biasanya menggambarkan watak seorang toko ataupun seekor binatang.
Berikut ini
beberapa contoh tari tunggal dari berbagai daerah di Indonesia.
a.
Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
b.
Tari Gandrung dari Bayuwangi
c.
Tari Taledhek dari Jawa Timur
d. Gambyong
dari Jawa Tengah
e.
Tari Cokek dari Jawa Barat
f.
Tari Batak Baris dari Sumbawa
g.
Tari yang ada di kesenian Bedindang Suku Serawai
Bengkulu(Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma) yaitu tari : Piring,
Payung, Selendang, Kain Panjang, Pancing, Mabuk.
2. Tari Berpasangan
Tari Berpasangan adalah bentuk penyajian yang ditarikan dua orang penari
yang saling melengkapi gerakannya. Contoh Tari Payung, Tari Piring, Tari Saman,
Tari Andun, tari Tayup, dan lain-lain.
3. Tari Kelompok
Tari Kelompok adalah bentuk penyajian yang tarikan lebih dari dua orang
penari. Contoh Wayang Orang, ludrug, Tari Kecak, Sendratari, Drama Tari, Tari
KiprahGlipang, dan Tari Lenso.
D. UNSUR TARI
Menilai dan
menghayati terhadap karya seni tari berpasangan Nusantara, memang tidak semudah
yang kita lihat. Bagi orang awam, apalagi yang tidak tahu seni, kita perlu
mempelajari dahulu yaitu unsur-unsur tari/ Hastasawanda dan kriteria dalam tari
yaitu wiraga, wirama, wirasa, dan wirupa.
a. Wiraga
adalah aspek gerak tubuh/raga penari;
b. Wirasa
adalah aspek perasaan/aspek si penari;
c. Wirama
adalah aspek kesesuaian antara gerak dengan irama musik iringan; dan
d. Wirupa
adalah segala sesuatu yang menyangkut tata rias, busana penari dan dekorasi.
E. FUNGSI TARI
Di dalam bukunya Tari-tarian
Indonesia Soedarsono mengatakan bahwa tari dalam kehidupan masyarakat
berfungsi untuk sarana upacara adat, sarana untuk mengungkapkan kegembiraan,
untuk pergaulan, dan juga berfungsi sebagai seni tontonan.
Hal tersebut dapat dimengerti karena salah satu kebutuhan manusia adalah
berkomunikasi dengan pihak luar. Pihak luar tersebut bisa sesama manusia
ataupun Tuhan. Dalam kehidupan di masyarakat kita mengenal beberapa fungsi
tarian, antara lain sebagai berikut.
1.
Sebagai sarana keagamaan
2.
Sebagai sarana upacara adat
3.
Sebagai sarana pergaulan/ hiburan
4.
Sebagai tontonan.
Tugas:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
tepat!
1. Sebutkan
3 cara mengapresiasi karya seni!
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2. Apresiator
adalah?
Jawab:_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3. Tingkatan apresiasi seni dapat
dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
4. Pengertian seni
tari adalah?
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
5. Sebutkan
2 perbedaan antara tari tradisional
dengan tari tradisional klasik?
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
6. Tari Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat) termasuk
contoh tari?
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
7. Tari Nusantara adalah?
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
8. Bentuk
penyajian tari pada dasarnya ada tiga bentuk, yaitu:
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
9. Sebutkan dan
jelaskan 4 Hastasawanda tari!
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
10. Sebutkan 4 fungsi tari!
Jawab:________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
BAB VII
BERKARYA SENI TARI
A. Berkarya Tari
Pada tahap berkarya peserta didik diarahkan untuk melahirkan kreativitas
seni berdasarkan pengalaman dan kegiatan berkarya dalam hubungannya dengan
kognitif (pengetahuan, estetika dan keterampilan mengungkapkan (psikomotor),
sosial yang dilakukan melalui kesadaran berekspresi. Teknik memperagakan
kreatifitas yang dilakukan diharapkan dapat menganalisis bentuk seni sesuai
dengan tema atau ide yang diamati dan dikritik melalui media cetak, tulis, dan
diskusi. Persentasikan hasil temuan kamu di depan teman-teman, lalu peragakan
gerakan yang kamu dapatkan.
1. Tentukan tema yang kamu pilih, coba jelaskan
latar belakang, fungsi, tujuan, seni tari.
2. Amati seluruh penyajian, bentuk seni tari yang
berkembang di daerah asal kamu.
3. Coba analisis,
tingkat persepsi pengetahuan, pengertian, analisis, penilaian, apresiasi sampai
keutuhan produksi.
4. Kemungkinan
masalah lain yang dapat muncul akan ditemukan. Marilah kita tulis melalui
kritik yang membangun.
5. Lebih lanjut dalam
laporan kamu harus melatih, mencipta, menginterpretasikan, mencatat dan
mendisain budaya dan seni yang terjadi di masyarakat. Sehingga pengetahuan dan
keterangan kamu dapat digunakan untuk menentukan peserta didik lain mengajarkan
kritik seni secara proporsional.
B. Gagasan Tari
Gagasan akan berakitan dengan tema tari yang akan diungkapkan menjadi suatu
pesan atau makna tari. Keunikan gagasan dapat dilihat dari unsur gerak yang
terdiri dari :
a. Gerak Murni
Gerak murni dalam istilah
Jawa disebut dengan terak tidak wantah, merupakan gerak yang disusun
semata-mata untuk mendapatkan bentuk artistiknya saja.
b. Gerak maknawai
Gerak maknawi adalah suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya mengandung
suatu pengertian atau maksud di samping keindahannya
c. Gerak asimetris
Gerak yang disusun terdiri atas gerak-gerak yang tidak memiliki
keseimbangan atau sebangun, baik ruang maupun desainnnya.
d. Gerak simetris
Gerak yang disusun terdiri
atas gerak-gerak yang sebangun, baik ruang maupun desainnya. Keunikan gagasan
dapat pula dikembangkan dari ide-ide yang orisinal berdasarkan pengekspresian
diri. Pengekspresian pada tari dapat melalui pijakan gerak yang tidak dimiliki
tarian lainnya akan memunculkan kekhasan. Kekhasan tersebut dapat dilihat dari
:
C. Dasar Pijakan Berkarya
Tari
Suatu bentuk tari akan terkait dengan salah satu dasar pijakan, sebagai
sumber pengayaan dalam proses penciptaan.
1.Pijakan Tradisi Tari
tradisi adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang
kemuian diturunkan atau diwariskan secara terus, menerus dari generasi ke generasi.
Artinya tarian tersebut masih sesuai dan diakui oleh masyarakat pendukungnya.
Segala bentuk tari tradisi dapat merupakan sumber, dapat pula merupakan bahan
untuk dipikirkan, diolah dan digarap, sehingga melahirkan bentuk-bentuk baru.
Suatu bentuk tari terkadang digarap berdasarkan pijakan tari tradisi, sehingga
akan menghasilkan bentuk tari yang baru setelah melalui proses pengkomposisian.
2. Pijakan Gaya
Keseluruhan yang dijadikan dasar bagi orang untuk menandai identias mereka
terdiri dari sesuatu yang disebut dengan gaya (style). Gaya dalam tari
tersusun dari simbol-simbol,bentuk-bentuk dan orientasiorientasi nilai yang
mendasarinya. Di bawah ini merupakan skema pengembangan keunikan gagasan yang awalnya
hanya dimulai dari anggota tubuh, namun apabila dipraktikan hasilnya merupakan
keunikan gerak yang terdapat dalam tari Zapin.
Sumber : Koreografi : Pengantar
Apresiasi Seni Tari
Skema Keunikan Gerak dalam Tari Zapin
Keterangan gambar: Diawali dengan Tubuh kemudian dari tubuh
dikembangkan menjadi bagian badan (dikembangkan gerak membungkukberdiri
tegap-doyong), bagian kepala (dikembangkan gerak mengangkat
dagu-menggeleng-mengangguk-mendongak), bagian kaki (dikembangkan gerak
jinjit-berjalan-berlari-bersimpuh), bagian tangan (dikembangkan gerak mengepal
menangkis). Selanjutnya dikombinasikan antara gerak badan (membungkuk) - kepala
(mengangkat dagu) - tangan (mengepal) – kaki (berjinjit). Apabila dilakukan
berulang-ulang dengan hitungan bervariasi, maka akan terbentuk ragam gerak
seperti tari Zapin. Dari imajinasi ini kemudian ditarik suatu tema yaitu
"langkah Zapin". Keunikan gagasan yang dapat diambil sebagai tema
dari karya-karya tari di nusantara dapat diangkat :
a. Tema lingkungan dan
alam sekitar, seperti gerak-gerak angin bertiup, pohon bergoyang, air yang
mengalir di sungai, berkaitan dengan perburuan, mata pencaharian (nelayan,
pertanian, dsb)
b. Tema logika matematika,
seperti gerak tangan yang membentuk bermacam-macam sudut, komposisi kelompok
dengan permainan jumlah penari atau menggunakan pola soal cerita matematika.
c. Tema kehidupan
sehari-hari, seperti bermain peran, jenis permainan anak yang biasa dilakukan
(dolanan), dsb.
d. Tema dengan menggunakan
properti, di mana properti dapat sebagai pendukung tari untuk mengekspresikan
gerak, seperti bermain tali/pita, kentongan, tempurung, payung, topeng, dsb.
Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kamu
tentang seni tari, uraikan dan analisis latar belakang, pola penyajian, tema,
ide, musik, tata rias, stage, pola lantai, jumlah penari?
2. Diskusikan dengan
teman, buat laporan dan hasil pengamatan hubungannya dengan seni tari tradisional,
seni tari non tradisional. Amati gerak dan pendukung lainnya.
Tugas Kelompok
1. Buatlah satu buah tari berkelompok atau
berpasangan yang dikreasikan dari tari tradisional daerah mu!
BAB VIII
APRESIASI SENI TEATER
A.
PENGERTIAN
Seni Teater merupakan sebuah kesenian yang paling lengkap, karena
didalamnya tergabung beberapa cabang seni lainnya, seperti seni rupa, seni
sastra, seni musik, dan seni tari.
Kata teater sering di padankan dengan kata Drama, kata teater berasal
dari bahasa Yunani Lama, Theatron
yang secara harafiah berarti gedung atau tempat pertunjukan. Dengan demikan,
teater selalu berhubungan dengan tempat pertunjukan atau tempat tontonan.
Sementara kata Drama juga berasal dari bahasa Yunani Lama Draien yang berarti berbuat, berlaku,
atau beraksi. Pengertian perbuatan, berlaku atau beraksi tidak selalu diartikan
dan dihubungkan dengan pertunjukan atau tontonan. Namun, lebih bersifat cerita
tentang kehidupan manusia dan sekitarnya. Cerita tersebut dapat berbentuk
kehidupan keluarga, persahabatan, percintaan atau cerita kehidupan lainnya.
Dengan demikian, drama lebih mengacu pada nilai sastra. Di dalam seni sastra,
drama setingkat dengan prosa, esai atau puisi.
Bila cerita tentang kehidupan manusia disusun dalam jalinan lakon yang
indah, kemudian diperankan dan diangkat ke atas pentas (tempat pertunjukan),
maka akan terjadi peristiwa teater. Pada waktu lampau drama tentang manusia
yang dipentaskan ini sering disebut dengan nama sandiwara. Hanya saja, dalam
sandiwara tema-tema yang diangkat biasanya kehidupan sehari-hari atau
cerita-cerita biasa.
Konsep dasar teater pada awalnya persiapan yang berkenanan dengan
teknik penatalaksananan pertunjukan yang dipentaskan. Teater lebih menyerupai
sanggar, sehingga pertunjukan tari, musik, atau sirkus pun dikatogorikan
sebagai seni teater.
Pada perkembangannya, teater menjadi lebih kompleks, seni teater adalah
bentuk seni pertunjukan yang berhubungan dengan kisah kehidupan manusia baik
langsung atau tidak langsung berhadapan dengan penonton.
Dalam bahasa yang lebih sederhana
dapat di simpulkan bahwa teater merupakan kegiatan pementasan suatu
cerita dengan tubuh manusia sebagai unsur utama dan didukung unsur-unsur
lainnya menjadi satu kesatuan.
Berikut ini beberapa bentuk drama yang terdapat dalam masyarakat :
1. Sendratari
(drama dan tari)
Yaitu, bentuk
pembentasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak ritmis dan bunyi
(musik) sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
2. Opera
Yaitu, bentuk
pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara sebagai unsur yang
banyak mengambil peran
3. Wayang
atau Teater Boneka
Yaitu, bentuk
pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur benda dan lakon (cerita)
sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
4. Pantomim
Yaitu, bentuk
pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak dan mimik sebagai
unsur yang banyak mengambil peran.
5. Deklamasi,
Baca Puisi, Pembacaan Cerpen
Yaitu, bentuk
pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara, bahasa (lakon)
sebagai unsur yang banyak mengambil peran.
B. Unsur-unsur
teater menurut urutannya :
• Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
• Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi dan
gerak rupa)
• Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran)
• Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
• Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
• Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)
Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang utuh antara
manusia sebagai unsur utamanya dengan unsur –unsur penunjang dan penjalinnya.
Dan dapat dikatakan bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan
seni.
Sumber :Dok.Pribadi ( Foto istimewa)
Gambar. Pertunjukan
Teater sanggar KITA Bandung, Judul : Orang Baru, Karya : Saini KM,
Sutradara :
Yoyo C Durachman, Merupakan salah satu pertunjukan tater yang menggunakan
semua unsur
teater misalnya tubuh, grak, rupa, suara, bunyi/musik
dan cerita atau lakon
C. Jenis
Teater
Seni teater di Indonesia dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:
1. Berdasarkan
keberasalannya
a. Teater
tradisional yaitu merupakan teater yang berasal dari kebudayaan Indonesia.
b. Teater
nontrdisional merupakan teater yang bukan berasal dari kebudayan Indonesia.
2. Berdasarkan
pengelompokan menurut karakteristiknya
a.
Teater tradisional, bersifat sederhana dan kedaerahan
b. Teater
konvensional, bersifat sederhana namun
lebih manusiawi dan universal
c.
Teater modern, terbagi dua yaitu:
-
Kontemporer : lebih mengutamakan kesan (inopresif) dan
sensasi daripada kewajaran adegan.
-
Film : bersifat universal, manusiawi, realistis, dan
kompleks
Contoh beberapa teater
tradisional Indonesia: Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Wayang Golek,
Wayang Wahyu, Wayang Krucil, Wayang Beber, Wayang Suluh, Wayang Madya, Ludruk,
Wayang Topeng Malang, Lenong, Topeng Betawi, Seudati, Didong, Lompat Batu,
Sintren, Randai, Kancet Datun Julut, Thek-Thek Kentrung.
D. Bentuk Teater
Indonesia berdasarkan pendukungnya :
a. Teater rakyat yaitu teater yang
didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan , bentuk teater ini punya karakter
bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi.
Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.
Sumber :
Video Teater PSN (foto Istimewa)
Gambar:
Pertunjukan teater rakyat tradisional Ludruk yang hidup dan berkembang di
daerah Jawa timur
b. Teater Keraton yaitu
Teater yang lahir dan berkembang dilingkungan keraton dan kaum bangsawan.
Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas dengan tingkat
artistik sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat
dengan dewadewa. Contoh : teater Wayang.
Sumber : Video Teater PSN (foto Istimewa)
Gambar: Pertunjukan
Wayang Golek, yang merupakan salah satu kesenian
masyarakat Jawa Barat, yang merupakan bentuk teater
yang berasal dari keraton
c. Teater Urban atau
kota-kota. Teater ini Masih membawa idiom bentuk rakyat dan keraton . teater
jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok
baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru , sebagai fenomena
modern dalam seni pertunjukan di Indonesia.
Sumber :
Dok. Pribadi (foto Istimewa)
Gambar
: Pertunjukan komedi antar pulau dengan
lakon ”cinta robot” ini
merupakan
salah satu pertunjukan teater masyarakat urban dimana
pertunjukannya
menampilkan permasalahan masyarakat urban dengan budaya
yang heterogen(beragam) sesuai dengan asal
masyarakat pendukungnya.
d. Teater
kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe
melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk
tumbuh dengan kreatifitas yangtanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit
yaitu orang-orang yang menggeluti teater secara serius mengabdikan hidupnya
pada teater dengan melakukan pencarian, eksperimen berbagai bentuk teater untuk
mewujudkan teater Indonesia masa kini.
Sumber :
Dok. Pribadi ( Foto Istimewa)
Gambar:
Pertunjukan Teater Kontemporer yang menggunakan bahasa ungkap ekspresi
gerak dengan
judul ”Pramuwisma stories”.
Sebagian besar daerah di Indonesia mempunyai kegiatan berteater yang tumbuh
dan berkembang secara turun menurun. Kegiatan ini masih bertahan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang erat hubungannya dengan budaya agraris (bertani) yang
tidak lepas dari unsur-unsur ritual kesuburan, siklus kehidupan maupun hiburan.
Misalnya : untuk memulai menanam padi harus diadakan upacara khusus untuk
meminta bantuan leluhur agar padi yang ditanam subur, berkah dan terjaga dari
berbagai gangguan. Juga ketika panen, sebagai ucapan terima kasih maka dilaksanakan
upacara panen. Juga peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang (kelahiran,
khitanan, naik pangkat/ status dan kematian dll) selalu ditandai dengan
peristiwa-peristiwa teater dengan penampilan berupa tarian,nyanyian maupun
cerita, dengan acara, tata cara yang unik dan menarik. Teater rakyat adalah
teater yang hidup dan berkembang dikalangan masyarat untuk memenuhi kebutuhan
ritual dan hiburan rakyat.
QUIS SENI
1. Tunjukkan
keunikan yang terdapat dalam seni teater daerah Jawa Tengah “Ketoprak”!
2. Pesan
moral apa yang terkandung dalam seni teater daerah Jawa Tengah dalam kisah
Ramayana?
E. CIRI-CIRI TEATER
1. Teater Tradisional
a.
Tampa naskah/ sastra lisan
b.
Persiapan sederhana
c.
Penyajian monoton/ statis
d.
Cerita kerajaan atau dongeng
e.
Akrab dengan penonton
f.
Musik dan tari
dominan
2. Teater Modren
a.Menggunakan
naskah /sastra drama
b. Segalanya
dipersiapkan dengan detail
c.Penyajian
dinamis
d. Cerita
variasi kehidupan manusia
e.Musik
dan lagu hanya jika diperlukan
3. Teater
Kontemporer
a. Cerita
dan pemain absurd
b. Seting
jauh dari kenyataan
c. Tata
busana dan rias unik
F. Fungsi – Fungsi Teater Rakyat :
1. Pemanggil kekuatan gaib
2. Menjemput roh-roh pelindung untuk hadir ditempat terselenggaranya pertunjukan
3. Memanggil roh-roh baik untuk mengusir roh-roh
jahat.
4. Peringatan pada nenek moyang
dengan mempertontonkan kegagahan maupun kepahlawanannya.
5. Pelengkap Upacara sehubungan dengan peringatan tingkat-tingkat hidup
seseorang.
6. Pelengkap upacara untuk saat-saat tertentu dalam siklus waktu.
7. sebagai media hiburan.
G. Ciri-ciri umum
teater rakyat diantaranya :
1. Cerita tanpa naskah dan
digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi atau kehidupan
sehari-hari.
2. Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
3. Unsur lawakan selalu muncul
4. Nilai dan laku dramatik
dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi
sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
5. Pertunjukan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional .
6. Penonton mengikuti
pertunjukan secara santai dan akrab bahkan terlibat dalam pertunjukan dengan
berdialog langsung dengan pemain.
7. Mempergunakan bahasa daerah.
8. Tempat Pertunjukan terbuka dalam bentuk arena (dikelilingi penonton)
Sumber :
Video Teater PSN (foto : Istimewa)
Gambar 4.6
Pertunjukan teater arja di Bali, merupakan salah satu contoh teater rakyat
yang masih
hidup dikalangan masyarakat Bali. Teater berfungsi sebagai salah satu
upacara keagamaan
TUGAS:
Saksikan sebuah pertunjukan
teater/ filem pilihan mu lalu buatlah laporan berdasarkan pengamatan kalian
meliputi:
- Isi
cerita
- Nilai
estetika atau hal yang unik yang kalian rasakan
- Pesan
moral dari cerita tersebut
Presentasikan laporan kalian di
depan kelas dengan gaya yang menarik dan menampilkan contoh akting atau dialok
sang tokoh yang berkesan menurutmu!
BAB IX
BERKARYA SENI
TEATER
- Unsur Drama
a. Tema
Tema adalah pikiran pokok yang
mendasari kisah drama. Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga
menjadi kisah yang menarik. Tema dapat diambil dari berbagai permasalahan di
dunia. Tema bisa sangat beragam. Mulai dari percintaan, keluarga, lingkungan
alam, penyimpangan sosial dan budaya, sejarah, sampai politik dan pemerintahan.
Tema
dapat dipersempit menjadi sebuah topik. Topik inilah yang kemudian dikembangkan
menjadi kisah drama dengan dialog-dialognya. Sedangkan judul dapat diambil dari
inti cerita yang menarik perhatian calon penonton. Contoh tema percintaan,
topik cinta yang terlarang, judul Romeo dan Juliet
b. Plot
Plot
adalah rangkaian peristiwa atau jalannya kisah drama. Biasanya terdiri dari
konflik yang berkembang secara bertahap dari sederhana hingga kompleks sampai
pada penyelesaiannya.
Tahapan
perkembangan plot drama tersebut umumnya adalah:
1.
Eksposisi
Melalui adegan
dan dialog penonton diperkenalkan tokoh, karakter, dan materi kisah. Ini akan
menghantarkan penonton kepada keadaan yang relevan nantinya.
2.
Konflik
Mulai ada kejadian atau insiden yang melibatkan tokoh dalam masalah
3.
Komplikasi
Insiden
berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak, ruwet, dan
saling terkait namun belum tampak pemecahannya.
4.
Krisis/Klimak
Berbagai
konflik telah sampai pada puncaknya sehingga merupakan puncak ketegangan bagi
penonton. Berupa akhir pertikaian dari tokoh protagonis (ideal) dan antagonis
(tidak ideal).
5.
Resolusi
Dalam tahap
ini terjadi penyelesaian konflik. Kisah dapat berakhir menyenangkan serta dapat
pula berakhir tragis dan menimbulkan protes di benak penonton.
c. Karakter
Karakter adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa
atau kepribaddian seorang tokoh dalam kisah drama. Ada banyak sekali jenis
karakter yang bisa terdapat dalam satu kisah drama. Misalnya baik hati, keras,
sombong, rendah diri, munafik, materialistik, ramah, pemarah, dan lain-lain.
Tak menutup kemungkinan bahwa dalam satu pribadi/tokoh memiliki beberapa
karakter yang saling bertentangan. Oleh karena itu, pemeran harus dapat
menafsirkan karakter yang dikehendaki naskah/skenario. Semakin kuat deskripsi
karakter seorang tokoh diperankan, akan semakin jelas dan menarik kisahnya.
Dalam memerankan tokoh dengan karakter tertentu, pemain seringkali dibantu oelh
penata : rias, busana, dan akting.
d. Dialog
Dialog adalah
percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam suatu gerak atau adegan) untuk
merangkai jalannya kissah. Dialog harus dapat mendukung karakter tokoh,
mengarahkan plot, dan mengungkapkan hal-hal agar tersirat pada penonton. Karena
itu, dialog harus dijiwai oleh pemeran dan berkembang mengikuti suasana
konflik. Dialog yang diucapkan juga tidak boleh tumpang tindih atau bermakna
ganda (kecuali jika itu disengaja)
e. Bahasa
Bahasa
merupakan bahan dasar naskah/skenario, dalam wujud kata atau kalimat. Kata dan
kalimat mengungkapkan makna. Makna, penulis naskah harus cermat memilih ddan
merangkaikannya agar dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
komunikatif dan efektif. Dialog harus ditulis dengan ragam dan dialek bahasa
yang tepat sesuai dengan tempat dan masalah yang dibicarakan serta siap yang
berbicara.
e. Ide dan Pesan
Penulis
sebaiknya memanfaatkan keadaan kehidupan di masyarakat sebagai ide atau
gagasan. Ide tersebut boleh diolah agar menarik, tetapi dapat
dipertanggungjawabkan. Merekayasa ide secara logis juga diperlukan untuk
menyampaikan pesan moral. Sehingga, selain mempunyai daya hibur, kisah yang
ditampilkan juga mempunyai nilai pendidikan.
f. Seting
Seting adalah
keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan, baik di atas panggung
maupun di lokasi shooting. Penata seting harus jeli mengkomposisikan
perlengkapan yang terbatas agar menddapatkan keadaan yang maksimal.
- Unsur
Pementasan Drama/ Film
a. Naskah/ Skenario
Naskah
drama adalah karangan yang berisi sebuah kisah dengan nama-nama tokoh dan
dialok yang diucapkannya. Keterangan tentang akting dan keadaan suatu adegan
ditambahkan untuk memperjelas adegan dan membantu pemeran mengerti akting
bagaimana yang sebaiknya dilakukan.
Skenario adalah naskah drama (besar) atau
film yang di dalamnya terdapat uraian lengkap tentang: keadaan, properti, nama
tokoh, karakter, petunjuk akting/ ekspresi dan sebagainya. Tujuannya adalah
agar sutradara dapat menyajikannya dengan lebih realistis).
b. Pemain/ Pemeran
1. Peran utama
Peran
utama ialah peran menjadi pusat perhatian dalam kisah. Jumlahnya lebih dari satu, tetapi semuanya harus tetap digambarkan
lebih utuh daripada peran yang lain. Biasanya peran ini tampil lebih sering
dari pada peran lain dan memiliki lebih banyak dialok. Ini terutama agar
karakter sang peran utama dan kisah drama tergambar lebih baik.
2. Peran pembantu
Peran
penting tetapi bukan yang menjadi pusat perhatian. Jumlahnya boleh lebih dari
satu. Fungsinya untuk membantu perkembangan kisah dan mendukung penggambaran
kisah dan mendukung penggambaran karakter peran utama.
3. Peran tambahan/ figuran
Peran yang
diciptakan untuk memperkuat gambaran suasana.
Selain itu,
dalam film juga sering diperlukan pemain pengganti (stunman) untuk menggantikan pemain tetap dalam adegan
berbahaya
c. Sutradara
Sutradara ialah orang yang memimpin dan mengatur seluruh teknik pembuatan
atau pementasan drama/ film. Sutradaralah yang menafsirkan dan menerjemahkan
kisah dari bentuk naskah ke dalam wujud nyata pertunjukan. Seorang sutradara
harus menguasai seluruh aspek dalam pembuatan/ pementasan drama/film. Sehingga,
tiap bagian bisa dikontrol dengan baik dan pementasan bisa maksimal.
Dalam membuat film, seorang sutradara dibantu oleh asisten, seperti
asisten properti, akting, dan laga. Selain itu, kerabat kerja yang lain seperti
juru kamera, bagian penataan, dan penyuting haruslah orang yang sepaham
dengannya dalam mewujudkan hasil akhir film.
d. Properti
Properti adalah seluruh perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan
drama atau film. Properti ini bisa yang dikenakan atau tidak dikenakan oleh
pemain, dan nantinya dalam pementasan . Properti film tidak terbatas seperti
properti drama. Yang termasuk dalam properti
bisa sangat banyak. Mulai dari busana pemain dan segala kelengkapannya,
set dekorasi, mebel dan hiasan ruangan, model turunan karakter (seperti robot
dan monster), maket lokasi, gedung atau ruangan tiruan, kendaraan, bahkan
hewan.
e. Penataan
Penataan adalah semua bagian pekerjaan yang mendukung terlaksanaanya
pembuatan drama.
1. Tata rias
Tata rias adalah cara mendandani pemain
dalam memerankan tokoh tertentu agar lebih mnyakinkan. Tata rias mendukung
pemunculan sebuah karakter.
2. Tata busana
Tata
busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
dikehendaki. Busana hendaknya disesuaikan dengan tepat adegan (pakaian di
sekolah berbeda dengan pada suasana pesta), karakter peran ( Pakaian ABG
berbeda dengan pakaian pekerja kantor), juga waktu atau zaman cerita (pakaian
zaman kerajaan berbeda dengan pakaian masa kini)
3. Tata pentas/properti
Istilah lain yang digunakan
adalah seting. Yaitu, mengkomposisikan properti sedemikian rupa agar efektif
mendukung pementasan drama atau visualisasi film.
4. Tata lampu
Tata lampu
adalah pengaturan cahaya di panggung atau saat pengambilan adegan dalam
pembuatan film. Posisi lampu dan intensitas cahaya yang digunakan disesuaikan
dengan keadaan yang dikehendaki.
5. Tata suara
Terdiri dari pengaturan pengeras suara, musik pengiring, dan
suara-suara alam agar lebih mendukung adegan.
6. Pentas
Pentas adalah tempat
diselenggarakannya pertunjukan. Merupakan tempat pemain dan penonton bertemu,
baik secara langsung seperti pada panggung dan arena, atau tak langsung seperti
melalui layar televisi dan bioskop.
f. Penonton
Penonton termasuk unsur pementasan drama atau flim karena merupakan saksi
dari hasil akhir seluruh kerabat kerja. Penontonlah yang mengapresiasi dan
menilai karya seni yang baru selesai dipentaskan. Suatu karya seni akan sia-sia
jika tidak memiliki penikmat karya tersebut. Dari para pemikat ini juga pembuat
karya akan mendapat masukan untuk meningkatkan mutu hasil karyanya.
C. Seni Peran
Sumber :
Dok. Pribadi (foto :Hermana HMT)
Gambar: Pertunjukan “Kekawen Kawin”
karya Nikolai Gogol, STB, Sutradara Yusep
Muldiyana.
Dalam pertunjukan ini kekuatan pemeranan dari masing masing aktor sangat
ditonjolkan
untuk menampilkan daya tarik pertunjukan secara keseluruhan.
Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah akting atau tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh yang sesuai dengan tuntutan karakter dalam naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi magnit , bagus , menarik ,indah, punya kekuatan
atau tidak berkarakter, tidak menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton
bertahan tidaknya ditempat duduknya. Virtuositas adalah
kekuatan atau daya tarik seniman yang
dilahirkan dari keterampilan,kecerdasan
serta pendalaman sepenuh hati dan
jiwa pada karya yang ditampilkan, sehingga menimbulkan rasa empati dan
simpati bagi yang melihatnya. Untuk tampil bagus dan menarik dipanggung teater,seorang aktor harus menguasai berbagai tehnik dan keterampilan seni peran. Seperti dikatakan oleh stanislavsky, seorang aktor harus
menguasai olah tubuh, vokal, dan harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai hal dalam kehidupannya. Sehingga ketika sorang aktor membawakan peran tokoh dalam sebuah pementasan akan tampil dengan
kedalaman karakter yang indah,
menarik dan penuh penghayatan yang sesuai dengan tuntutan naskah pertunjukan.
Pemahaman mengenai karakter ini adalah penggambaran sosok tokoh peran dalam tiga dimensi yaitu keadaan fisik, psikis dan
sosial. Keadaan fisik meliputi ; umur, jenis kelamin,cirri-ciri tubuh, cacat jasmaniah,cirri khas yang menonjol,suku bangsa,
raut muka, kesukaan, tinggi/pendek,
kurus gemuk, suka senyum/ cemberut dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi ; watak, kegemaran, mentalitas,standar moral, temperamen,ambisi, kompleks psikologis yang dialami, keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan sosiologis meliputi ; jabatan,
pekerjaan, kelas sosial, ras, agama,
ideologi dan sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh terhadap prilaku seseorang, profesi
tertentu akan menuntut tingkah laku
tertentu pula. Pencapaian seorang aktor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter ini juga ditentukan
oleh pengalaman dan kepekaannya dalam
menghayati kehidupan serta pengalaman tampil dalam berbagai pementasan.
WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber gaya yaitu aktor atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis.
Aktor atau bintang menjadi
sumber gaya artinya kesuksesan pementasan ditentukan oleh pemain-pemain kuat yang mengandalkan
kepopuleran, kemasyuran, ketampanan atau
kecantikan atau daya tarik sensualnya. Pemain bintang akan menjadi pujaan penonton dan akan menyebabkan pementasan berhasil . jika yang dijadikan sumber gaya adalah actor dan bukan bintang maka kecakapan berperan diandalkan untuk memikat
penonton . aktor harus menghayati setiap
situasi yang diperankan dan mampu secara sempurna menyelami jiwa
tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh sebagai jiwa sendiri.
Sumber :
Dok.Pribadi (Foto Bedeng Siregar)
Gambar: Pertunjukan Teater “Pelajaran”
Karya Ionesco Sutradara : Deden Rengga
Dalam
pertunjukan ini semua pemain harus menguasai tehnik akting yang memadai
untuk mewujudkan peran yang sesuai dengan tuntutan
naskah.
D. Akting
Ajaran akting
menurut Boleslavsky dalam buku Enam Pelajaran Pertama
Bagi Calon Aktor :
1. Pelajaran
pertama : Konsentrasi
Pemusatan pikiran
merupakan latihan yang penting dalam akting, konsentrasi bertujuan aagar actor dapat mengubah
diri menjadi orang lain , yaitu peran yang
dibawakan . juga berarti aktor mengalami dunia yang lain dengan memusatkan segenap cita, rasa dan karsanya
pada dunia lain itu. Jadi tidak boleh
perhatiannya goyah pada dirinya sendiri dan pada penonton. Meskipun lakon berjalan, konsentrasi aktor tidak
boleh mengendor, juga jika saat itu tidak kebagian dialog atau gerakan .kesiapan batin untuk mengikuti jalannya cerita sampai berakhir, memerlukan konsentrasi. Latihan konsentrasi dapat dilakukan melalui fisik (seperti
yoga), latihan intelek atau kebudayaan(misalnya menghayati musik, puisi,seni lukis) dan latihan sukma (melatihan kepekaan sukma menanggapi segala macam
situasi).
Sumber : Dok
Pribadi (foto : Hermana HMT)
Gambar: Adegan Pertunjukan “ Kekawen Kawin” Karya
Nikolai Gogol, STB, Sutradara
Yusef
Muldiyana. Konsentrasi merupakan salah satu latihan penting dalam mewujudkan
sebuah peran
contoh pad adegan diatas seorang pemain sedang berkonsentrasi pada peran,
dialog dirinya dan dialog lawan mainnya.
2. Pelajaran kedua
: Ingatan Emosi.
The transfer of emotion merupakan cara efektif
untuk menghayati suasana emosi
peran secara hidup wajar dan
nyata. Jika pelaku harus bersedih , dengan
suatu kadar kesedihan tertentu dan menghadirkan emosi yang serupa, maka
kadar kesedihan itu takatannya tidak akan berlebihan, sehingga tidak terjadi over acting. Banyak
peristiwa yang menggoncangkan emosi secara keras dan hanya aktor
yang pernah mengalami goncangan serupa dapat menampilkan emosi serupa kepada penonton dengan takaran yang tidak berlebihan.
3. Pelajaran
ketiga : Laku Dramatik
Tugas utama aktor menghidupkan atau memperagakan karakter tokoh yang diperankannya, dan menghidupkan aspek dramatisasi melalui ekspresi atau mimik wajah melalui dialog, dan pemanfaatan seting pendukung (misal membanting). Aktor harus selalu mengingat apa tema pokok dari
lakon itu dan dari perannya, untuk
menuju garis dan titik sasaran yang tepat dengan begitu ia dapat melatih berlaku dramatik Artinya bertingkah laku dan berbicara bukan sebagai
dirinya sendiri, tetapi sebagai pemeran,
untuk itu memang diperlukan penghayatan terhadap tokoh itu secara mendalam sehingga dapat diadakan
adaptasi
4. Pelajaran
keempat : Pembangunan watak
Setelah menyadari perannya dan titik sasaran untuk peranannya itu aktor harus membangun wataknya sehingga sesuai
dengan tuntutan lakon. Pembangunan watak
itu didahului dengan menelaah struktur
fisik, kemudian mengidentifikasiannya
dan menghidupkan watak itu seperti halnya wataknya sendiri. Dalam proses terakhir itu diri aktor telah
luluh dalam watak peran yang dibawakannya,
atau sebaliknya watak peran itu telah merasuk kedalam diri sang aktor.
Sumber : Dok
Pribadi (foto : Bedeng Siregar)
Gamba: Adegan Pertunjukan “Lawan Catur “ Karya
Kenneth Arthur,
Sutradara :
Deden Rengga. Pemain yang baik adalah pemain yang kalu sudah diatas
panggung
tidak tampak lagi pribadinya, dia sudah berubah menjadi sosok yang lain. Dengan
pembangunan watak hal ini dapat terwujud
5. Pelajaran
Kelima : Observasi
Jika ingatan emosi, laku
dramatik dan pembangunan watak sulit dilakukan secara personal, maka perlu diadakan observasi untuk tokoh yang sama dengan peran yang dibawakan. Untuk memerankan tokoh pengemis dengan baik , perlu mengadakan observasi terhadap
pengemis dengan ciri fisik, psikis dan
sosial yang sesuai .
6. Pelajaran
Keenam : Irama
Semua kesenian membutuhkan irama, akting seorang aktor juga harus diatur iramanya, agar titik sasaran dapat
dicapai , agar alur dramatik dapat mencapai puncak dan penyelesaian. Irama juga memberikan variasi adegan, sehingga tidak membosankan. Irama permainan
ditentukan oleh konflik yang
terjadi dalam setiap adegan.
7. Suara dan
Cakapan
Suara dan cakapan adalah dua hal pokok yang harus digarap dengan nada yang sesuai, karena keduanya sangat menentukan
suksesnya pementasan. Siswa
perlu dilatih mengucapkan vocal a, I, u, e, o dengan mulut terbuka penuh. Mungkin dalam percakapan
sehari-hari ini tidak perlu; akan tetapi di pentas,
hal-hal yang sehari-hari perlu diproyeksikan karena suara diharapkan dapat sampai pada penonton di deretan tempat duduk paling belakang. Ada kalanya seorang pemain mampu mengucapkan kata dengan jelas atau “las-lasan”, tetapi toh dialog yang
diucapkannya tidak merangsang pengertian. Jika ini terjadi, maka persoalannya pada apa yang lazim disebut phrasering technique atau teknik
mengucapkan dialog. Kalimat atau dialog yang panjangharus dipenggal-penggal lebih dahulu, sesuai denga satuansatuan pikiran yang
dikandungnya. Satu hal lagi yang
masih berhubungan dengan latihan vokal ialah perlunya dipahami adanya nada ucapan. Kata “gila”
dapat berarti umpatan keras, pujian,
kekaguman, jika diucapkan dengan nada yang berbeda-beda. Ini artinya nada ucapan tidak hanya berfungsi untuk
menciptakan dinamika, tetapi juga menciptakan makna. Pada saat pemain mengucapkan dialog, kata-kata
ternyata tidak diucapkan datar,
tetapi terkandung di dalamnya lagu kalimat. Lagu kalimat itu menyarankan pertanyaan, perintah, kekaguman, kemarahan,
kebencian, kegembiraan, dan
sebagainya. Di samping itu, lagu
kalimat juga menyarankan dialek
tertentu, misalnya dialek Jawa seperti terdengar dari lagu kalimat yang diucapkan pemeran dalam drama
seri Losmen; dalam film Naga Bonar terdengar lagu kalimat yang menyarankan dialek Batak.
E. Gaya Akting
Pemahaman dan
penafsiran tentang prinsip berteater, dalam proses aktualisasinya oleh para seniman penggarap atau sutradara, terbagi dalam dua pemahaman yang berbeda yaitu :
1. Teatrikalisme adalah
praktek berteater yang bertolak dari anggapan bahwa teater adalah Teater. Suatu dunia dengan
kaidah-kaidah tersendiri yang berbeda dgn
kaidah-kaidah kehidupan, teater tidak perlu sama dengan kehidupan kehidupan distilasi (digayakan)
dan di Distorsi (dirusak), prinsip
seperti ini dapat kita lihat dalam teater-teater tradisional. Atau teater-
teater kontemporer. Melahirkan gaya
akting grand style ( akting di besar-besarkan ) dan Komikal yaitu gaya akting dengan
mengekplorasi kelenturan tubuh sehingga menampilkan tubuh-tubuh dengan gestikulasi yang unik dan lucu.
2. Realisme adalah eater harus merupakan ilusi
atau cermin kehidupan nyata (Realitas).
Teater Ilusionis, kehidupan
ditiru setepat mungkin agar ilusi tercapai. pemahaman ini berkembang dalam teater barat (konvensional). Gaya aktingnya adalah gaya realis
yaitu wajar mirip dengan gaya kehidupan sehari-hari. Untuk melatih tehnik keaktoran maka diperlukan
naskah sebagai pijakan dalam mewujudkan
suatu peranan. Dibawah ini terdapat beberapa cuplikan naskah dari beberapa penulis drama yang sudah terkenal, dengan berbagai gaya penulisan naskah yang dapat kalian mainkan sebagai latihan pemeranan.
F. Beberapa istilah dalam teater
Dalam membicarakan
drama banyak kita jumpai istilah yang erat hubungannya dengan pementasan drama, antara lain
sebagai berikut :
1. Babak
Babak merupakan bagian dari
lakon drama. Satu lakon drama mungkin saja terjadi dari satu, dua, atau tiga babak mungkin juga lebih. Dalam pementasan, batas antara babak satu
dan babak lain ditandai dengan
turunnya layar, atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak. Bila lampu itu dinyalakan
kembali atau layar ditutup kembali,
biasanya ada perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang
berbeda. Baik setting tempat, waktu, maupun suasana terjadinya suatu peristiwa.
2. Adegan
Adegan adaalh bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang merupakan bagian
dari rangkaian suasana-suasana
dalam babak. Setiap kali terjadi penggantian adegan tidak
selalu diikuti dengan penggantian setting.
3. Prolog
Prolog adalah kata pendahuluan
dalam lakon drama. Prolog memainkan peran
yang besar dalam menyiapkan pikiran
penonton agar dapat
mengikuti lakon(cerita) yang akan disajikan. Itulah sebabnya, prolog sering berisi lakon, perkenalan
tokoh-tokoh dan pemerannya, serta
konflik konflik yang akan
terjadi di panggung.
4. Epilog
Epilog adalah kata penutup
yang mengakhiri pementasan. Isinya, biasanya berupa kesinpulan atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang baru disajikan.
5. Dialog
Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran yang amat penting karena menjadi pengarah lakon
drama. Artinya, jalannya cerita
drama itu diketahui oleh penonton lewat dialog para pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar,
pengucapannya harus disertai penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas dan cukup keras sehingga dapat didengar semua penonton.
Seorang pemain yang
berbisik, misalnya harus diupayakan agar bisikannya tetap dapat didengarkan para penonton.
6. Monolog
Monolog adlah percakapan
seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan itu tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan rasa senang, rancana yang akan dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.
7. Mimik
Mimik adalah ekspresi gerak-gerik
wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi
yang dialami pemain. Ekspresi
wajah pemain yang sedang sedih
tentu saja berbeda dengan ketika sedang marah.
8. Gestur
Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan pemain.
9. Bloking adalah aturan
berpindah tampat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan pemain
tidak menjemukan.
10. Gait
Gait berbeda dengan
bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain. Layar adalah kain penutup panggung bagiandepan yang
dapar dibuka dan ditutup sesuai
kebutuhan. Tidak semua panggung dilengkapi layar.
Unsur-unsur Lakon
Teater
1. Tema cerita
Agar cerita menarik perlu
dipilih topik, contoh tema masalah Keluarga topiknya misal Pilih Kasih
2. Amanat
Sebuah sajian drama yang
menarik dan bermutu adalah memiliki pesan moral yang ingin disampaikan kepada penonton.
3. Plot
Lakon drama yang baik
selalu mengandung konflik, plot adalah jalan cerita drama. Plot drama berkembang
secara bertahap, mulai dari konflik yang sederhana hingga menjadi konflik yang
kompleks sampai pada penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik ada yang happy
ending, atau berakhir sedih atau penonton disuguhkan cerita dengan menafsirkan
sendiri akhir cerita.
Ada enam tahapan plot :
a. Eksposisi
Tahap ini disebut tahap pergerakan tokoh
b. Konflik
Dalam tahap ini mulai ada kejadian
c. Komplikasi
Kejadian mulai menimbulkan
konflik persoalan yang kait-mengkait tetapi masih menimbulkan tanya tanya.
d. Krisis
Dalam tahap ini berbagai konflik sampai pada
puncaknya
e. Resolusi
Dalam tahap ini
dilakukan penyelesaian konflik
f. Keputusan
Adalah akhir
cerita
4. Karakter
Karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam drama. Ada tokoh berwatak sabar, ramah
dan suka menolong, sebaliknya bisa
saja tokoh berwatak jahat ataupun bisa juga tokoh berdialek suku tertentu.
5. Dialog
Jalan cerita lakon
diwujudkan melalui dialog dan gerak yang dilakukan para pemain. Dialog dialog yang dilakukan harus mendukung karakter
tokoh yang diperankan
dan dapat menghidupkan plot lakon.
6. Setting
Setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu adegan. Karena semua adegan dilaksanakan di panggung maka panggung harus bisa menggambarkan setting apa yang dikehendaki. Panggung harus bisa menggambarkan tempat adegan itu terjadi: di ruang
tamu, di rumah sakit, di tepi sungai, di
kantin, atau di mana? Penataan panggung harus mengesankan waktu: zaman dahulu, zaman sekarang, tengah hari, senja, dini hari, atau kapan? Demikian pula unsur panggung harus diupayakan bisa menggambarkan suasana: gembira, berkabung, hiruk
pikuk, sepi mencekam, atau
suasana-suasana lain. Semua itu diwujudkan dengan penataan panggung dan peralatan yang ada. Panggung dan peralatan biasanya amat terbatas.
Sementara itu, penggambaran
setting sering berubah-ubah hampir setiap adegan. Bagaimana caranya? Penata panggung yang mengatur
semua itu. Karena itu, penata
panggung harus jeli dan pandai-pandai memanfaatkan dan mengatur peralatan yang terbatas itu untuk
sedapat-dapatnya menggambarkan
tempat, waktu, dan suasana seperti yang dikehendaki lakon drama.
7. Interpretasi
Apa yang dipertontonkan ceritanya harus logis, dengan kata lain lakin yang dipentaskan harus terasa wajar. Bahkan harus
diupayakan menyerupai kehidupan yang
sebenarnya.
Contoh Naskah untuk latihan pemeranan
SANGKURIANG
Karya UTUY TATANG SONTANI
BABAK IV- ADEGAN 1
Malam hari
LAKONPERTAMA
Di halaman rumah.
Sayup-sayup sampai di kejauhan terdengar suara gemuruh
Dayang Sumbi
keluar dan rumah dengan suluh ditangan
1. DAYANG : Rasa-rasa dalam
mimpi
SUMBI bahwa di malam ini
sedang diciptakan telaga
beserta perahunya,
dimana aku akan berlayaran
sebagai istri dan anakku sendiri
Rasa-rasa dalam mimpi
bahwa tadi
aku dipinang anakku
dan nanti
akan menjadi ibu dari cucuku sendiri
Ah, satu diantara dua :
aku atau anakku,
itulah yang sebenarnya bermimpi
di malam ini
Dan karena kini
asal tadi dan bakal nanti,
maka siapa yang bermimpi malam ini,
itulah yang besok pagi kesiangan,
itulah pemimpi sepanjang jaman
BUJANG MUNCUL
2. DAYANG : Bagaimana ?
SUMBI Apa yang nampak di mata ?
3. BUJANG : Bagai tenaga
raksasa yang dicurahkan.
4. DAYANG : Bagaimana ?
SUMBI
5. BUJANG : Bumi gemuruh
pohon-pohon pada tumbang
batu-batu bergulingan
membendung air,
Dilanda air
Dan siapa yang mengerjakan
haiam tidak kelihatan
Tapi yang tidak bisa dipungkin lagi
telaga luas akan segera terbukti
6. DAYANG : Dan perahu ?
SUMBI
7. BUJANG : Itupun hampir selesai
8. DAYANG : Kalau begitu,
SUMBI kita tidak boteh lalai
Mang Aida Lepa dan kawan-kawannya, mesti segera
diminta
Datang
9. BUJANG : Baik, Nyai, biar
sekarang juga
bibi bangunkan semua
BUJANG TURUN
10. DAYANG : Riuh gemuruh
dikejauhan,
SUMBI alamat telaga
sedang dibangun.
Riuh gemuruh di dalam dadaku,
karena hati naik turun
Ah, hatiku !
hati manusia yang tahu tiada upaya,
tapi juga hati seoiang ibu
yang diancam bahaya
Sebagai manusia,
Ya. Dewata
Hatiku turun ke bawah telapak
kaki-Mu,
hidmat menyembah kebesaran-Mu,
menyerah
mengalah kepada kehendak-Mu
yang benar selalu
Tapi sebagai ibu,
ya, anakku !
Hatiku naik ke atas puncak citamu,
keras menolak keingmanmu,
bertindak
berontak menentang kebenaranmu
yang tiada benar bagiku
BUJANG MUNCUL
DIIRINGI ARDA LEPA DAN KAWAN-KAWAN
11. ARDA LEPA : Ada apa, Nyai ?
kami dipanggil di malam sepi ?
12. DAYANG : Mamang, malam ini
SUMBI bukan malam sepi.
Malam ini malam yang seram
malam yang berat mengancam
Anakku Sang Kuriang
mulai tadi siang
menyatakan pendapatnya
yang tidak disangka-sangka
Dia tidak mau percaya
bahwa mi bukan ibunya
13. ARDA LEPA : Tapi jika semua
orang
sependapat dengan Sang Kunang,
apa yang hendak kite katakan, kawan?
Kita semua tidak menyaksikan
kapan Sang Kunang dilahirkan,
bukan?
14. BERSAMA : Biar buta I Biar
mati!
Tak pernah kita mengetahui.
15. DAYANG : Memang, kalau
semua orang
SUMBI sependapat dengan
Sang Kuriang,
itu terserah kepada mereka
Tapi bagiku aku adalah ibunya.
Kalau aku bukan ibu Sang Kuriang
aku tidak akan menolak dia meminang.
Dan mamang sekarang
tidak akan diminta datang
Apakah mamang setuju
anak mengawini ibu ?
16. ARDA LEPA : Anak mengawini ibu
?
Yey, itu tidak lucu !
17. BERSAMA : Itu mesti disapu
!
Lebih haram dan jinah !
Lebih hewan dari hewan !
18. ARDA LEPA : Kalau betul Nyai
ibu Sang Kunang
kalau betul Sang Kuriang meminang
Sang Kunang mesti kami buang !
Kalau tidak,
kami semua ikut berjinah
Kami menjadi hewan.
19. DAYANG : Nantidulu
SUMBI Dengar dulu!
Sebagai ibu yang kasih sayang teRhadap
anak, pinangan anakku tidak terangterangan
ditolak,
Aku berjanji mau kawin dengan dia,
asal besok ban sedia perahu dan telaga,
Ternyata sekarang
Perahu dan telaga sudah hamper siap
Berarti Sang Kuriang
akan dapat memenuhi permintaan ku.
20. ARDA LEPA : Jadi sekarang
Nyai ingin
Supaya tidak jadi kawin ?
supaya peiahu dan telaga
besok tidak bukti ?
21 DAYANG : Betul.
SUMBI Karena itu ku
menginginkan
supaya kalian membakar hutan,
biar apinya bersinar-sinar;
menyerupai sinar fajar,
biar anakku Sang Kuriang
Melihat siang akan mendatang !
biar maksudnya diurungkan,
lantaran merasa kesiangan
22. ARDA LEPA : Ai, ai, Nyai ingin
Sang Kunang diajak bermam ?
Itu lucu !
23. BERSAMA : Tapi apa mungkin ?
Sang Kuriang lain dan yang lain
24. DAYANG : Sang Kuriang
memang lain dari yang lain
SUMBI tapi Sang Kuriang
manusia
Dan kepada manusia aku tetap yakin:
ada Dewata dalam dirinya
Dan selama ada Dewata
di dalam din manusia
kewajiban kita
bukan menundukan membmasakan
tapi menyalakan api keDewataan
yang bersemayam di tubuh lawan
Semoga api pembakar hutan
menjadi api kedewataan
yang bersinar terang-benderang
dalam tubuh Sang Kunang !
25 ARDALEPA : Bagaimana kawan.
kita sekarang membakar hutan ?
26. BERSAMA : Asal terang
ada anak memang ibu
27. ARDA LEPA : Yang sudah teiang
semua manusia adalah satu
Orang lain masih kita juga.
Karena itu,
marilah kita ajak Sang Kuriang
bermain bersama kita
dengan api di tangan kita
Inilah panggilan kita
di dalam hidup bersama
28. BERSAMA : (SAMBILTERUS
TURUN)
Semua orang adalah satu
orang lain masih kita juga
kewajiban kita,
biar gigi tinggal dua,
mengisi ini dunia
dengan bermain bersama,
tanpa yang diharapkan,
tanpa yang diidamkan,
selam damang bagi semua
TUGAS
1. Portofolio
Lihatlah salah satu
pertunjukan teater daerah tempat kamu berada. Perhatikanlah dengan cermat
unsur-unsur dasar drama dan unsur-unsur pementasannya. Lalu, buatlah
laporannya. Protofoliomu ini harus mencantumkan unsur-unsur yang dimaksud.
Ingatlah juga bahwa nilai dan karakter pertunjukan teater di tiap daerah bisa
berbeda. Sehingga, bisa jadi ada beberapa unsur yang tidak ada atau bahkan
lebih bervariasi daripada yang disebutkan di materi.
2. Buatlah naskah drama yang sesuai dengan karakter teater daerah
sekitarmu dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1.
Lakukan eksplorasi pemikiran untuk mendapatkan tema
dan cerita yang unik dan pantas.
2.
Pertimbangkan cerita menurut kemampuan yang ada dan
nilai-nilai yang berlaku di daerahmu.
3.
Jumlah pemain setiap kelompok antara 5 hingga 10
orang, durasi sekitar 30 menit, usahkan jangan terlalu banyak pergantian
seting.
4.
Naskah dibuat memungkinkan untuk diperbaiki/
dikembangkan terus sesuai kriteria yang telah diuraikan, karena akan
ditampilkan pada semester dua.
5.
Lampirkan rencana pembagian kerja/ peran sesuai
kemampuan.
6.
Pada semester dua kalian akan berlatih teknik olah
potensi (tubuh, pikiran, suara), dan improvisasi.
|
DAFTAR BACAAN
A.W.,
Sukmin dan Sutandur, Edy.2006. Terampil Berkarya Seni Rupa 1 . Solo.
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Nusantara,
Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Nusantara,
Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
Nusantara,
Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.
Hermawati
Dwi Arini, Sri, dkk.2008.Seni Budaya untuk SMK Jilid 1. Jakarta.
Depertemen Pendidikan Nasional
Hermawati
Dwi Arini, Sri, dkk.2008.Seni Budaya untuk SMK Jilid 2. Jakarta.
Depertemen Pendidikan Nasional
http//www.prestylarasati.wordpress.com/2008/03/02/ragamhias-be