Setelah peneliti memahami model penelitian dasar (dijelaskan dalam bagian sebelumnya), dia perlu memilih pendekatan untuk menyelidiki topik yang menarik. sebagian besar penelitian paling baik dipahami sebagai kuantitatif atau kualitatif. Secara umum, penelitian kuantitatif menspesifikasikan tugas numerik terhadap fenomena yang diteliti, sedangkan penelitian kualitatif menghasilkan narasi atau penjelasan tekstual mengenai fenomena yang diteliti. Meskipun kita menjelaskan setiap pendekatan secara rinci dalam bab-bab berikut, akan sangat membantu untuk menguraikan keuntungan dan kerugian umum dari kedua jenis di awal. Seperti yang akan Anda lihat, keuntungan dan kerugian dari masing-masing pendekatan adalah kebalikan satu sama lain (Gambar 1.2).
Keuntungan dari penelitian kuantitatif adalah bahwa temuan sampel dalam penelitian akan lebih akurat mencerminkan keseluruhan populasi dari mana sampel itu diambil. Misalnya, Lembaga Penelitian Sosial di University of Michigan melakukan survei tahunan penggunaan narkoba pada remaja (Www.monitoringthefuture.org). Pada tahun 2007, ditemukan bahwa 16% dari kedelapan - siswa, 33% dari kesepuluh - siswa, dan 44% dari kedua belas - siswa dilaporkan menggunakan alkohol setidaknya sekali dalam 30 hari sebelum disurvei. Temuan ini berdasarkan laporan dari lebih dari 40.000 remaja. Dengan sampel yang besar, kita dapat cukup yakin bahwa angka-angka ini akurat menggambarkan status penggunaan alkohol pada remaja di Amerika.
Karakteristik | Penelitian Kuantitatif | Penelitian Kualitatif |
Tipe Data | Fenomena dijelaskan secara numerik | Fenomena dijelaskan secara narasi |
Analisis | Statistik Deskriptif dan Inferensial | Identifikasi Tema Utama |
Ruang Lingkup Pertanyaan | Pertanyaan Khusus atau Hipotesis | Umum, Masalah Tematis |
Manfaat Utama | Sampel besar, keabsahan statistik, secara akurat mencerminkan populasi | Beraneka ragam, mendalam, penjelasan sampel secara narasi |
Kerugian Utama | Pemahaman dangkal tentang pikiran dan rasa partisipan | Sanpel kecil, tidak digeneralisasikan ke populasi secara umum |
Gambar 1.2
Kerugian dari pendekatan kuantitatif adalah penelitian ini mengandung begitu banyak partisipan, jawaban partisipan riset tidak mampu memberikan yang mendalam. Mereka dangkal, atau para peneliti akan diliputi oleh informasi yang tidak dapat memadai dianalisis. Di University of Michigan, kita tahu berapa prosentase remaja yang telah menggunakan alkohol, tembakau, dan obat-obatan lainnya, tetapi kita tahu sangat sedikit yang lain. Meskipun survei ini menarik, pertimbangkan beberapa pertanyaan dimana survey tidak menjawab:
- mengapa para remaja minum minuman keras (mabuk)?
- apa yang mereka fikirkan dan rasakan saat minum (mabuk)?
- apakah para remaja pernah bicara tentang penggunaan alkohol dengan orang tua mereka, jika pernah, apa yang mereka diskusikan?
Pertanyaan-pertanyaan naratif ini (dan jawaban) bisa sangat mengungkapkan, tetapi tidak mudah ditangani dengan studi kualitatif. Sebagaimana yang kita lihat pada buku ini, masing-masing pendekatan memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Idealnya, kedua cabang pendekatan yang dinamakan teknik kuantitatif dan kualitatif bisa digunakan. Namun prakteknya, keterbatasan sumber daya dan waktu seringkali menghalangi usaha keras yang menyeluruh. Oleh karena itu, yang terbaik adalah mencocokkan tujuan penelitian tertentu dengan strategi penelitian yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Jika besar, sampel akurat yang akan menyamaratakan ke populasi yang lebih besar yang diinginkan, penelitian kuantitatif akan lebih disukai. Apabila narasi rinci sekelompok tertentu diinginkan, maka penelitian kualitatif dianjurkan. Tujuan buku ini adalah membantu anda menyesuaikan metode dengan masalah. Sepanjaang buku ini, akan diberikan rincian tentang keuntungan dan kerugian masing-masing pendekatan untuk membantu anda memahami lebih baik metode mana yang akan jadi terbaik untuk pertanyaan penelitian anda.
Jika seorang peneliti menginginkan pemahaman yang naratif, maka strategi kualitatif akan lebih disukai. Keuntungan utama dari penelitian kuantitatif adalah bahwa ia menyediakan pemahaman yang lebih kaya dan lebih mendalam dari populasi yang diteliti. Teknik seperti wawancara dan fokus kelompok memungkinkan partisipan penelitian memberikan jawaban yang sangat rinci dan khusus. Sebagai contoh, bayangkan anda disewa rumah sakit untuk mengeksplorasi pengalaman masyarakat dengan obat-obatan holistik (juga disebut alternatif atau komplementer). Dalam proyek tersebut, melakukan kelompok terfokus dengan pasien yang menderita sakit kronis dan meminta mereka untuk menanggapi beberapa pertanyaan akan memberikan gambaran yang kaya dari pengalaman orang-orang ini. Pertanyaannya mungkin termasuk gejala-gejala yang mereka miliki (seperti, sakit kepala sebelah), pengobatan alternative apa yang telah mereka coba, dan apa efeknya terhadap gejala yg mereka alami. Hasil wawancara ini bisa menghasilkan narasi menarik yang akan mengungkapkan wawasan mengenai pengobatan holistic (alternatif) yang mana penelitian kuantitatif tidak bisa melakukannya.