Seratus tiga puluh tahun kemudian, teknologi berkembang pesat sehingga anda bisa merekam kuda berlari hanya dengan kamera kecil di saku. Namun, pelajaran terpenting dari film pertama tentang kuda berlari adalah menjawab beberapa pertanyaan sederhana, video tutorial berdurasi 10 detik kadang bisa menjelaskan lebih banyak dari pada sebuah novel.
Hal itulah yang untuk diingat jika anda memasukkan video tutorial sebagai bagian dari program e-learning atau pelatihan online. Dan dengan perkembangan software video editing, video sharing seperti youtube dan vimeo, situs berbayar, kamera digital kualitas tinggi, sekarang lebih mudah dari sebelumnya untuk memasukkan video dalam presentasi anda. Jika digunakan dengan semestinya, video bisa memberikan program pelatihan sebuah elemen dinamis yang membantu pembelajar mendapatkan hasil maksimal dari materi pelatihan.
Mengapa Video?
Di sisi lain, ada kalanya video mungkin tidak membuat banyak pengertian. Untuk materi pelatihan yang anda harapkan orang harus kembali berkali-kali, anda mungkin lebih bijaksana memilih dalam media tulisan (atau jika anda suka, keduanya). Selanjutnya, video adalah media searah, sehingga bekerja dengan baik dalam kasus dimana pembelajar tidak diharapkan untuk berpartisipasi secara langsung (kuliah, les privat dsb).
Begitu anda menentukan bahwa anda memilih video sebagai kebutuhan media pelatihan anda, saatnya untuk memulai membuat film.
Hal terpenting yang pertama
Dan… Action
untuk mensyuting gambar diam, gunakan tripod, atau setidaknya tempatkan kamera pada sesuatu yang stabil. Tak ada yang lebih buruk dari kamera bergoyang.
Syuting singkat saja, antara 8 sampai 10 detik, kecuali ada alasan tertentu untuk mengambilnya lebih lama.
Lakukan lebih dari satu kali take untuk beberapa shot untuk mendapatkan video yang baik, dan mendapatkan ‘take’ yang bersih bisa memudahkan proses editing selanjutnya
Hindari pembukaan yang lama, dan arahkan dengan informasi yang penting. Salah satu keluhan umum video tutorial adalah durasinya yang panjang, sehingga durasi pendek dengan informasi yang terkait, lebih baik. Selanjutnya tambahkan konteks dan informasi lebih jauh.
Proses Editing
Hindari tampilan yang ramai dan layar penuh teks, ilustrasi seringkali dapat menjadikan video pelatihan tampaak menarik. Penelitian menunjukkan bahwa coret-coret sederhana atau penyajian dalam format ‘komik’ kecil bisa mendapatkan informasi yang banyak. Jika anda ingin menampilkan teks pada layar, yakinlah bahwa penonton bisa membaca semuanya, biasanya beri waktu 30 persen untuk membacanya.
Akhirnya, jika anda ingin menggunakan narasi, siapkan skrip. Jangan melakukan narasi dengan kaku, lakukan dengan pelan dan pastikan penonton mengerti apa yang anda sampaikan. Dengan menambahkan subtitle juga membantu peserta memahami video anda dimana bahasa yang anda sampaikan bukanlah bahasa ibu penonton.
Pada akhirnya, suatu hal yang harus perli diingat adalah video pelatihan harus singkat, ringkas, sederhana dan mudah, dan harus berisi informasi yang relevan dengan metode yang mudah dimengerti. Selama anda mencapainya, video pelatihan anda akan memiliki elemen bagus sebagai media pembelajaran.
sumber